Ingatlah tidak ada arang batu yang menjadi intan tanpa melalui tekanan demi tekanan. Hidup yang melalui kesukaran dan dugaan adalah untuk menjadikan kita lebih kuat dan lebih memahami orang lain. Cuma hati yang pernah dilapah yang boleh merasa besarnya erti kasih dan sayang sesama manusia.

Saturday, 3 April 2010

Apabila AL-QURAN bisa berbicara.

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci

Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari

Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra



Sekarang engkau telah dewasa...

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?



Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana

menyimpannya.

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.

Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam

kesepian.

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.



Dulu...pagi-pagi...surah-s
urah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau

nonton berita TV.

Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha

Perkasa.

Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...



Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku

(Basmalah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.

Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu.

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.



Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan.

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.



Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.

Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga.

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari.

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.

Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya

beberapalembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.



Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat

melaluinya.



Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu Apabila malaikat maut

mengetuk pintu rumahmu.



Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...

Di kuburmu nanti....

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.

Yang akan membantu engkau membela diri.

Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.

Dari perjalanan di alam akhirat.

Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.



Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari.

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.

Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.



Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.



Sentuhilah aku kembali...

Baca dan pelajari lagi aku....

Setiap datangnya pagi dan sore hari.

Seperti dulu....dulu sekali...

Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...

Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan sendiri....

Dalam bisu dan sepi....

No comments:

Post a Comment