Alhambra,
sering juga dijuluki "Istana yang Hilang" atau "Kejayaan yang Sirna".
Alhambra yang terletak di Andalusia (nama yang diberikan umat Islam
untuk Spanyol) menyimpan rekaman sejarah kehebatan ilmu pengetahuan,
karya sastra, seni dan arsitektur umat Islam. Bahkan Cordova, wilayah
dimana Alhambra berdiri disebut sebagai puncak kecemerlangan ilmu
pengetahuan Islam, di saat Barat sedang dalam Abad Kegelapan.
Menurut
Washington Irving dalam bukunya berjudul "Al-Hamra", penyebab
kemunduran umat Islam di Andalusia, bukan karena kehebatan dan kekuatan
tentara Salib (seperti banyak disimpulkan oleh para sejarawan) tetapi
karena pertikaian internal, Dan sayang, istana yang begitu megah itu tak
lagi diurus, bahkan dijarah dan dihancurkan, termasuk Perpustakaan
CORDOVA yang menyimpan banyak dokumen penting bagi ilmu pengetahuanAwal kedatangan pasukan Islam di Spanyol berawal kabar dari Julian, seorang Gubernur Ceuta, yang memohon kepada Musa bin Nusair, raja Muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negerinya, karena di negerinya (Andalusia) sedang dilanda kekacauan yang hebat. Kemudian atas perintah Raja Muda tersebut, beliau memerintahkan Thariq bin Ziyad keturunan Barbar salah seorang Panglima Islam untuk Raja Muda yaitu Musa bin Nusair, maka Tariq dan Pasukannya mengunjungi tanah Andalusia.
Tariq membawa pasukannya kurang lebih 12.000 orang ke Gibraltar pada Mei tahun 711 M. Tanggal 19 Juli 711 M, Raja Muda dan Tariq bin Ziyad bersama pasukannya telah mengalahkan pasukan Kristen di daerah Muara Sungai Barbate. Kemudian, Tarik membagi pasukannya ke-4 (empat) wilayah penting yaitu, Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada.
Timbullah untuk mendirikan kerajaan Islam di tanah Spanyol. Dengan Raja Mudanya di Toledo yang bekuasa tahun 711-756 M berada di bawah pengawasan Bani Umayyah di Damaskus. Kemudian disusul oleh kerajaan-kerajaan Islam lainnya dan juga berdiri Mulukuth Thawaif atau raja-raja kecil, seperti di Malaga di bawah Raja Hamudian (1010-1057); Saragoza di bawah pimpinan Raja Tujbiyah (1019-1039) yang dilanjutkan Raja Huddiyah (1039-1142); Valencia di bawah pimpinan Raja Amiriyah (1021-1096); Badajos dengan Raja Aftasysyiyah (1022-1094); Sevilla di bawah Raja Abbadiyah (1023-1069); Toledo di bawah pimpinan Raja Dzun Nuniyah (1028-1039).
Istana
Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria)
(bangsa yang berasal dari daerah Afrika Utara), satu kerajaan Islam
terakhir yang berkuasa di Andalusia sekarang Spanyol. Kerajaan ini
adalah Daulat Bani Ahmar yang berkuasa antara 1232-1492 M, didirikan
oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan
Sa'id bin Ubaidah, seorang sahabat Rasulullah saw. yang berasal dari
suku Khazraj di Madinah. Bangunan Istana Alhambra dibangun kurang lebih
tahun 1238 dan 1358 M oleh sultan tersebut yang diteruskan oleh
keturunan raja-raja Bani Ahmar. Istana Alhambra tidak langsung
didirikan, namun secara bertahap.Bangsa Berber atau Moor pertamakali menundukkan Andalusia dalam cahaya Islam. Berabad-abad umat Islam berusaha memakmurkan negeri yang gersang, tandus, dan penduduknya yang angkuh dan keras itu, hingga kemudian menjadi sebuah negeri yang subur, makmur, dan menjadi pusat peradaban dunia.
Istana
ini dilengkapi dengan taman mirta semacam pohon myrtuscommunis dan juga
bunga-bunga yang indah harum semerbak, serta suasana yang nyaman.
Kemudian, ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa), taman yang dikelilingi
oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer. Di taman ini pula terdapat
kolam air mancur yang dihiasi dengan dua belas patung singa yang
berbaris melingkar, yakni dari mulut patung singa-singa tersebut keluar
air yang memancar. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah,
yaitu, Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan
luas 15 m x 15 m, yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan
Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur sangkar dengan
luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan
kaligrafi Arab; Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang
berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau kolam pada
posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih. Luas kolam ini
33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras
serta deretan tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra
(Baitul al-Ukhtain), yaitu ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara
perempuan Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih
banyak ruangan-ruangan lainnya seperti ruangan Duta, ruangan As-Safa',
ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri di sebelah
utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk. Selain itu, istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang lebih unik lagi pada bagian luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga juga penghias istana Alhambra. Kemudian, dinding istana itu baik di luar atau pun dalam istana banyak dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafi Arab dengan ukiran yang khas yang sulit dicari tandingannya.
Semula
kerajaan ini hanya kerajaan kecil saja namun dengan cepatnya kerajaan
ini menjadi kerajaan kuat dan megah hingga dua setengah abad lebih
berkuasa. Kekuatan ini bukan saja dari kematangan pola pikir para
pemimpinnya, tetapi keadaan alam pun ikut mendukung kejayaannya. Wilayah
Granada termasuk daerah sebuah bukit atau pegunungan yang indah dengan
ketinggian kurang lebih 150 m, dengan luas kira-kira 14 ha, satu daerah
yang sukar dimasuki oleh musuh namun mudah dipertahankan, sekarang Bukit
La Sabica.Pada masa kejayaannya istana Alhambra ini dilengkapi dengan barang-barang berharga seperti barang yang terbuat dari logam mulia, perak, dan permadani-permadani indah yang masih alami buatan tangan manusia.
Raja-raja Bani Ahmar sangat memperhatikan akan kemakmuran rakyat sehingga pada saat itu bidang pertanian, dan roda perniagaan sangat maju. Selama 260 tahun kerajaan raja-raja Bani Ahmar berkuasa, namun timbul di antara mereka perselisihan juga sengketa. Inilah yang menyebabkan lemahnya kerajaan Bani Ahmar. Bagaimanapun gigihnya usaha Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah raja terakhir Bani Ahmar untuk menyelamatkan kerajaannya, akhirnya runtuh juga oleh dua buah kerajaan Kristen yang bersatu dari utara. Maksud dari dua buah kerajaan ini adalah karena perkawinan Karel/Ferdinand V (L. 1452-W. 1516) dari Aragon menikah dengan saudari Henry IV yaitu Ratu Isabella (L. 1451-W. 1504) dari Castille dan Leon. Keduanya menikah tahun 1469. Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella ini, keduanya yang mendukung dan membantu rencana penjelajahan Columbus di tahun 1492.
Pada pertengahan 1491 M, Raja Ferdinand V telah mengepung Granada selama tujuh bulan, Ferdinand V berkemah di Gumada di sebelah selatan kota. Sebelumnya Ferdinand V telah menguasai kota-kota lain seperti MalagaAlmeria. Yang terakhir adalah Granada yang diserahkan oleh raja terkahir Bani Ahmar Abu Abdillah. Penyerahan Granada ini diserahkan di halaman Istana Alhambra. pelabuhan terkuat di Andalusia, kemudian Guadix dan Almunicar, dan Baranicar.
Demikianlah
Granada takluk dan menyerah yang diduduki oleh pengikut-pengikut Raja
Ferdinand V dan Ratu Isabella pada tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul
Awwal 898 H. Karena kegigihan dan perjuangan Raja Ferdinand V dan Ratu
Isabella, Paus Alexander VI (L. 1431-W. 1503) yang terkenal dengan
perjanjian Tordesillasnya pada tahun 1494 ia memberi gelar raja dan ratu
ini sebagai "Catholic Monarch" atau "Los Reyes Catolicos" atau Raja
Katolik.Dengan kemenangan umat Kristen inilah orang-orang Islam dipaksa keluar dari tanah Spanyol, untuk yang mau menetap harus berpindah agama. Selain dari itu, orang-orang Yahudi pun ikut terusir dari tanah ini. Padahal, saat kekuasaan Islam sedang berjaya mereka mendapat tempat, kehormatan, dan pekerjaan yang layak oleh orang-orang Muslim Spanyol.
Yang sangat menyedihkan perpustakan-perpustakaan Islam ikut dibakar dan dihancurkan. Karya tulis yang sampai kepada kita hanyalah bagian terkecil dari karya-karya pemikir Islam di zamannya hingga sekarang sulit dicari tandingannya, yang sebagian besarnya dihancurkan dan dibakar. Alhambra yang megah pun dengan benteng yang berwarna kemerah-merahan kian tak terawat, kusam, dan tak terlihat wajah aslinya, dan dijadikan Istana Kristen. Kemudian, Masjid Kordoba yang megah didirikan oleh Sultan Abu Yusuf Al-Muwahhid pada tahun 785 M yang diperbesar pada tahun 848, 961, 1187 M., dialih-fungsikan menjadi Gereja Santa Maria de la Sede.
Hampir
delapan abad lamanya Islam berkuasa di Spanyol, dari Kordoba hingga
Granada adalah bukti nyata sebagai kejayaan Islam tempo dulu serta
peradaban tinggi di tanah Andalusia. Salah satu bukti adalah Istana
Alhambra ini, satu bangunan yang telah berdiri hingga sekarang yang
hampir delapan abad pula usianya masih tetap kokoh walaupun sebagian
kecil ada yang sudah lenyap. Kemasyuran istana ini kerena daya pesona
serta keindahan arsitekturnya yang sungguh luar biasa. dicopy dari lama: http://www.namagraph.comSumber: mesjid-asri.blogspot.com
No comments:
Post a Comment