Ingatlah tidak ada arang batu yang menjadi intan tanpa melalui tekanan demi tekanan. Hidup yang melalui kesukaran dan dugaan adalah untuk menjadikan kita lebih kuat dan lebih memahami orang lain. Cuma hati yang pernah dilapah yang boleh merasa besarnya erti kasih dan sayang sesama manusia.

Saturday, 3 April 2010

Bersyukurlah.

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Kata-kata diatas merupakan wujud syukur.
Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting.
Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.

Pertama :
Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya.

Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya. Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.

Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.
Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua:
Yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingk an diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.

Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.
Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu". Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini.
Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu."
Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". "Orang ini juga punya masalah dengan Lulu ?" tanyanya keheranan.
Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu".
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.
Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki.
Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya.
Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga".

Bersyukurlah !
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan.
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut. Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif.Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu.

Sucikanlah Hati.

Setiap hari orang-orang beriman di ajak untuk menyucikan hati. Hati perlu dijaga dan dipelihara untuk menjamin kesejahteraan amalan untuk menuju ke akhirat. Tanpa kesucian hati yang menyeluruh, semestinya amalan yang dilakukan tidak akan sempurna. Kalau sempurna pun hanya pada luaran tidak pada dalamannya.


Seruan menyucikan hati adalah seruan yang amat dituntut terhadap semua umat Islam yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Penulis bukanlah orang yang terbaik untuk menyatakan tuntutan ini. Penulis sendiri banyak melakukan kesalahan dan kesilapan. Iman manusia itu kadangkala naik, kadangkala turun. Segalanya memerlukan pemerhatian kita untuk memperbaiki iman supaya sentiasa berada dalam keadaan stabil meningkat dan terus meningkat.

Perutusan para Nabi dan Rasul SAW ke muka bumi ini selain dari mengajak manusia kembali kepada agama mentauhidkan Allah, ianya juga menyeru manusia untuk menyucikan diri dan hati dari kekotoran. Perkara ini dapat kita perhatikan melalui seruan Allah SWT di dalam firmanNya melalui surah Al-Baqarah ayat 151 yang bermaksud :

"Sebagaimana kami (Allah SWT) menghantar kepada kamu seorang Rasul dari kalangan kamu untuk menunjukkan kepada kamu tanda-tanda kebesaran Allah dan untuk menyucikan kamu, dan mengajarkan kamu kitab yang diturunkan dan hikmah, dan mengajarkan kamu apa yang kamu tidak ketahui."

Di dalam sebuah hadith Rasulullah SAW juga ada menyebut mengenai tuntutan ini yang bermaksud :

"Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada segumpal daging, sekiranya baik ianya, maka baiklah keseluruhannya. Sekiranya rosak maka rosaklah keseluruhannya. Tidak lain ia adalah hati."

Melalui firman Allah tersebut menyatakan bahawa tuntutan membersihkan hati ini bukanlah sestuatu yang baru. Malahan ianya merupakan satu gesaan semenjak dahulu lagi supaya manusia segera kembali kepada Allah dengan hati yang penuh suci. Para utusan Allah SWT sememangnya mempunyai amanah yang amat berat dalam memastikan misi untuk mengembalikan manusia kepada fitrah yang sebenar ini.

Andai diamati sabda Nabi SAW melalui maksud hadith di atas pula menunjukkan bahawa betapa peri pentingnya hati itu kepada manusia seluruhnya. Bukan mudah untuk menjernihkan hati dari anasir-anasir luar yang sentiasa berusaha membawa pencemaran kepada mesin utama bagi diri manusia itu. Melihat kepada situasi ini memberikan isyarat kepada kita bahawa perlunya menjaga kesucian hati itu dari dinodai dengan kemaksiatan kepada Allah.

Umum yang bergelar umat Nabi Muhammad SAW mengetahui betapa sayangnya Baginda SAW kepada umatnya sehingga di kala menghembuskan nafasnya yang terakhir, diulang-ulang kalimah ummati, ummati, ummati (umatku, umatku, umatku). Baginda SAW meninggalkan banyak panduan untuk dirujuk oleh seluruh umatnya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Meneruskan kehidupan dalam menegakkan kalimah Allah dengan melaksanakan tuntutan syariatnya disamping mengukuhkan akidah dihiasi kecantikan akhlak terpuji lahir dari hati putih bersih.


Kelahiran perutusan Nabi Muhammad SAW ke atas muka bumi selaku penutup sekaligus penghulu para Nabi dan Rasul melengkapkan ajaran yang terdahulu termasuk gesaan menyucikan hati. Kesucian hati yang terbaik mampu memimpin diri ke arah yang diredhai Allah sehingga mencapai kemuncaknya. Memiliki hati yang suci bersih itulah yang sepatutnya diimpikan oleh orang-orang yang beriman. Banyak cara yang telah digariskan oleh Quran dan Rasulullah SAW untuk merebut 'cabutan bertuah' ini.

Antara yang boleh dikongsikan bersama kalian berdasarkan firman Allah SWT yang bermaksud :

"Sesungguhnya dengan mengingati Allah hati akan menjadi tenang (suci dan bersih)."

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu apabila mendengar akan nama Allah bergetar hati mereka. Sekiranya dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah akan bertambahlah keimanan mereka dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah diri." Al-Anfal : 2

Bahkan melalui Nabi SAW juga banyak aktiviti-aktiviti yang diajar untuk membersihkan hati kita supaya sentiasa terpaut kepada Allah dan bergantung hanya kepadaNya. Itulah kemuncak kepada segalanya yang perlu dikejar dan diperolehi oleh setiap muslim. Usah menoleh ke belakang seandainya ianya akan menganggu gugat usaha baik pulih. Akan tetapi jadikanlah ianya sebagai pemangkin untuk mengenggam sebuah kejayaan dalam mengharungi ranjau yang amat hebat itu.

Dikesempatan entri kali ini penulis mengucapkan setinggi-tinggi terima kasih kepada semua kerana sudi mengundi untuk 'peti undian' yang penulis buka selama 2 minggu berkaitan dengan tajuk 'PEPERIKSAAN' menurut pandangan peribadi anda dan berikut natijahnya menunjukkan kematangan kalian menerima tuntutan 'peperiksaan' yang dijalankan:

- Buang masa, tenaga dan minda. [0%]
- Membosankan sebab lama sangat. [0%]
- Untuk menguji tahap kefahaman. 14 orang [100%]
- Okla dari terbiar macam tu. [0%]

Kata Muthaqqaf : 'Hati suci jiwa murni' (pinjam tema blog abg apai)adalah sasaran untuk memastikan perjalanan teori dan amali seiring, sejajar dengan tuntutan Ilahi. Jangan biarkan sahabat kesayangan kita terumbang-ambing keseorangan menongkah lumrah kehidupan yang berduri. Pimpinlah tangannya supaya mampu bersama menuju ke gerbang impian. Jangan di lupa diriku ini jua yang memerlukan pimpinan kalian. Diriku ini masih lemah, jauh dan samar-samar untuk menggapai impian itu. Salam jihad mendidik diri buat semua disamping jihad menegakkan Islam!

Jiwa dan kehidupan terasa sempit jika hawa nafsu kuasai tindakan

Jiwa dan kehidupan terasa sempit jika hawa nafsu kuasai tindakan

MANUSIA diciptakan dengan kelengkapan manusiawi yang mengandungi jasad dan roh. Jasad asal mulanya berasal daripada tanah, kemudian daripada setitis air mani. Kedua-dua asalnya ini adalah suatu yang sifatnya rendah dan hina.

Walaupun ramai yang tertipu dengan kulit putih dan rupa cantik menawan, asal usulnya adalah daripada bahan yang hina. Manakala roh dan jiwa, asalnya daripada ketinggian kerajaan langit. Ia datang daripada sisi Allah.

Lantaran itu, roh sering merindukan kemuliaan dan ketinggian, seperti tempat asalnya. Firman Allah yang bermaksud:

“Dan mereka bertanya kepadamu mengenai roh. Katakanlah: Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Surah al-Isra’, ayat 58)

Namun kadang-kadang manusia lebih sayangkan jasad daripada roh. Mereka bangga dengan kesempurnaan jasad dan sentiasa berjuang untuk mempertahankan keutuhan serta kehebatan jasadnya.

Hingga akhirnya mereka terlalu memberi tumpuan menjaga dan memperbaiki kekurangannya. Pantang ada sakit, pasti dicari ubatnya. Sebelum kena penyakit, pelbagai makanan tambahan dan kaedah pencegahan penyakit jasad akan dibeli serta digunakan.

Ramai yang lupakan keperluan roh serta jiwanya, hingga jiwa terlantar tanpa penjagaan, sakit tidak diubati, dibiar melawan sakarat. Kekosongan roh sering terasa tetapi ia sentiasa diabaikan. Biasanya ubat yang salah diberi.

Jika jiwa rasa kosong, ia akan cuba diisi dengan menghadiri majlis di kelab sosial dan sebagainya yang pasti akan lebih menambahkan derita jiwanya akibat maksiat berleluasa pada majlis itu. Ada mencuba pengisian kerohanian yang sifatnya ‘jalan pintas’ dengan menganggotai kelab zikir yang sebahagian besarnya menambahkan keresahan serta kekeringan jiwa akibat pendekatan rekaan dan ciptaan bidaah manusia mendakwa mereka mempunyai cara mengetahui alam roh.

Roh dan jiwa hanya dapat diisi serta diubati dengan ubat dan makanan asalnya yang mestilah bersifat Rabbani, berasal daripada Allah yang hanya dapat diketahui daripada sumber Nabawi iaitu al-Quran dan hadis sahih Nabi SAW.

Sesungguhnya jasad dan roh memiliki pertalian erat tidak terpisahkan. Bayangkan ketika jasad terlalu selesa dengan makanan dan perhiasan mahal, menikmati hiburan melekakan dan asyik berehat menikmati mimpi yang panjang hingga beberapa siri kisah mimpinya. Jasad dimanjakan sebegini terlalu berat untuk berdiri menyahut permintaan rohnya yang rindukan Allah.

Sebenarnya jika kita mahu mendengar jeritan batin yang rindu kepada Allah, pastinya setiap kemahuan jasad menjadi satu persoalan penting bagi kita. Setiap kemahuan jasad akan ditanya; Apakah ia akan membahayakan roh dan jiwa?

Bayangkan jika jiwa mahu berjumpa Allah saat pertengahan malam, tetapi jasad menolak dan enggan, apakah yang kita pilih antara dua kemahuan ini? Mereka yang memilih kemahuan roh dan jiwanya inginkan ketinggian dan kemuliaan di sisi Allah menerima pujian mendalam di sisi catatan Tuhannya.

Allah berfirman yang bermaksud:

“Lambung (tulang belakang) mereka jauh daripada tempat tidurnya (kerana mereka bangun mengerjakan solat malam saat kebiasaannya manusia tidur) dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan rezeki yang Kami berikan.” (Surah al-Sajadah, ayat 16)

Maha Suci Allah yang Maha Lembut lagi Maha Penyayang kepada hamba-Nya sehingga menggerakkan jasadnya untuk beribadah kepada-Nya dan menutup keinginan mengikuti hawa nafsu yang mematikan jiwa.

Sesungguhnya jika hawa nafsu menjadi luas maka jiwa menjadi sempit dan hidup terasa sempit. Apabila hawa nafsu menjadi sempit, akan luaslah jiwa dan hidup menjadi lapang. Benarlah firman Allah yang bermaksud:

“Dan barang siapa yang berpaling daripada peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (Surah Taha, ayat 124)

Jasad dan jiwa orang mukmin bagai simbiosis yang saling menyokong, kedua-duanya berinteraksi secara telus dan bersahabat. Tidak boleh memaksa jasad untuk mengharamkan semua yang disukai fitrah manusia.

Agama Islam bukan ajaran kerahiban yang mengharamkan kahwin tetapi Islam menolak sebarang perlakuan seks menyimpang. Fitrah manusia sukakan perhiasan, wanita, harta perniagaan dan keluarga yang mencintai, semua itu sama sekali tidak haram dalam Islam dengan syarat ia menjadi perangsang ketaatan dan kesetiaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Firman Allah yang bermaksud:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, iaitu wanita, anak, harta yang banyak daripada jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga).” (Surah Ali Imran ayat 14)

Perjalanan hidup dua elemen penting dalam diri manusia, iaitu jasad dan jiwa sentiasa diwarnai dengan ujian untuk mengetahui adakah kedua-duanya serasi dalam mentaati Allah.

Firman Allah yang bermaksud:

“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cubaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam cubaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Surah Al-Baqarah, ayat 214)

Ketika diuji, mata boleh menangis tetapi jiwa masih percaya kepada rahmat Allah dan kelembutan-Nya. Maka apa-apa kemudaratan yang menimpa jasad sama sekali tidak menjejaskan jiwa dalam mentaati Allah.

Betapa hebatnya peribadi seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abdullah bin Jahsy, beliau berdoa kepada Allah sambil menyatakan keinginan roh dan jasadnya sebelum berlaku Perang Uhud:

“Ya Allah jika datang musuh yang mahu membunuhku, biarlah dia memotong hidungku, telingaku, mengorek mataku dan membelah perutku, hingga Engkau akan bertanya di hari kiamat nanti, wahai hamba-Ku mengapa dengan jasadmu ini? Lalu akan akan menjawab: Wahai Tuhanku, disebabkan kerana kecintaanku kepada-Mu hamba berkeadaan seperti ini.”

Akhirnya ketika jasad beliau dijumpai ketika selesai Perang Uhud, terbukti doanya yang ikhlas itu dimakbulkan Allah dengan jasadnya berada dalam keadaan menyedihkan.

Setiap potongan jasad orang mukmin adalah suci, jika dia benar-benar beriman dan beramal salih. Sebaliknya jasad orang yang bermaksiat dan kufur kepada Allah, perbuatan dosa sudah mengotori segala-galanya dalam diri mereka.

Pada hal, Allah sudah menciptakan manusia pada kali pertama dalam keadaan suci dan sempurna apabila ia dilengkapkan dengan unsur Rabbani iaitu roh, namun mereka merendahkan dan mengotori diri mereka sendiri.

Firman Allah yang bermaksud:

“Sesungguhnya kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal salih; Maka bagi mereka pahala yang tiada putusnya.” (Surah al-Tin)

Hidup ini seperti bermain judi bagi mereka yang mengikut hawa nafsu dan pujukan syaitan. Mereka mempermainkan peluang hidup dikurniakan Allah dengan menggadaikan umur dan jasad yang sihat untuk memuaskan segala-galanya.

Namun bagi seorang Mukmin, hidup ini adalah suatu perjuangan bagi mengumpulkan dana dan belanja yang akan digunakan untuk membeli syurga serta kenikmatan abadi di sisi Allah dengan memastikan roh dan jasadnya saling bekerjasama mencari kedamaian abadi di sisi Rabbul Jalil.

-------------Fitrah manusia-------------------
---

- Manusia diciptakan dengan kelengkapan manusiawi yang mengandungi jasad dan roh.

- Jasad berasal daripada tanah, kemudian daripada setitis air mani. Roh dan jiwa asalnya daripada ketinggian kerajaan langit. Ia datang daripada sisi Allah.

- Roh dan jiwa hanya dapat diisi serta diubati dengan ubat dan makanan asalnya yang mestilah bersifat Rabbani, berasal daripada Allah yang hanya dapat diketahui daripada sumber Nabawi iaitu al-Quran dan hadis sahih Nabi SAW.

- Jasad dan jiwa orang mukmin bagai simbiosis yang saling menyokong, kedua-duanya berinteraksi secara telus dan bersahabat. Tidak boleh memaksa jasad untuk mengharamkan semua yang disukai fitrah manusia.

- Agama Islam bukan ajaran kerahiban yang mengharamkan kahwin tetapi Islam menolak sebarang perlakuan seks menyimpang. Fitrah manusia sukakan perhiasan, wanita, harta perniagaan dan keluarga yang mencintai.

Janganlah Mengeluh, tetapi Bersabarlah..

JANGAN MENGELUH DAN BERSABARLAH
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani

Bismillah hirRohmaanir Rohim

Saat ini jika kalian menganggap bahwa dirimu adalah
seorang murid dari Mawlana Shaykh Nazim qs, atau murid
dari tariqah lain, maka mereka harus mengetahui bahwa
mengeluh atau keberatan pada ketetapan atau kehendak
Allah swt sangatlah tidak bisa diterima. Apapun yang
Allah swt kirimkan untukmu, atau apapun yang Allah swt
telah tuliskan, maka kami melihat semua itu berasal
dari Nuzul al-Aqdaar, yaitu dari manifestasi apapun
yang Allah swt miliki.

Dengan KebijaksanaanNya, ketika daerah kalian terkena
bencana, angin topan, atau kalian memiliki masalah
atau kesulitan yang besar, maka apapun yang kalian
hadapi dalam kehidupan kalian, maka janganlah
mengeluh. Jika kalian menganggap bahwa diri kalian
seorang murid tariqah sufi maka jangan keberatan dan
berkata, Kenapa ini terjadi dalam bahsa arab Lima
La, Mengapa begini dan kenapa tidak begitu? Kenapa
bukan yang lainnya.

Shaykh Abdullah Faiz qs (alm) selalu menegaskan
bahwa tidak ada kata Mengapa? Why "Lima la".
Dalam tariqah. Tidak ada "kenapa" dan tidak ada
kenapa tidak Ini adalah pendapatmu. Jika kalian
memasuki tariqah, maka pendapatmu hanya untuk dirimu
sendiri. Kalian jangan membiarkan Ego kalian
mengeluarkan pendapatnya sendiri,dan tidak akan pernah
sama pendapat Ego dgn pendapat Shaykh atau Guru
kalian, karena selalu akan bertentangan.

Dan Grandshaykh Abdullah qs berkata,Selama kalian
berada dijalan tariqah, kalian jangan merasa
keberatan, karena semua itu sudah ditetapkan. Seperti
halnya sebuah jam alarm, ketika kalian mengaturnya
pada jam tertentu untuk berbunyi dan kemudian jam yang
ditentukan tiba, maka alarm itu berbunyi. Maka ketika
kalian keberatan, malas untuk bangun dan siaga,
Alarm! Alarm! Alarm! Jika kalian tidak peduli pada
peringatan tsb, maka kalian akan jatuh pada lubang
yang dalam, selokan yang dalam.

Masalah Pertama adalah keberatan akan kehendak yang
akan terjadi padamu. Keberatan pertama ini yaitu
kalian keberatan akan pemahaman agama Islam, hal ini
akan segera menandakan dari Maut ad-Deen Kematian
akan Keyakinan Agama. Maka dengan segera kalian
menghancurkan keyakinanmu.

Kalian tahu Hukum Syariah, dalam agama ada 3
Tingkatan, Tingkat Pertama adalah Lima Pilar Rukun
Islam, Tingkat Kedua adalah al-Iman; dan ketiga adalah
level yg tertinggi yaitu Maqam alIhsan.

Jadi ketika kalian keberatan atas apa yang Allah swt
telah kirimkan padamu maka kalian membunuh agamamu dan
itulah tanda dari kematian agamamu, karena hal itu
membunuh agamamu. Itulah sebabnya dalam tariqah tidak
ada kata Mengapa ? dan tidak ada Mengapa Tidak?
Tiidak ada kata La Lima La.

Jika kalian ingin membuat suatu keputusan dan kalian
ingin memberikan suatu jalan pada sebuah keberatan
pada apa yang Allah dan Nabi-Nya inginkan maka itulah
tanda dari Maut ad-Deen, Kematian dari Keyakinanmu,
menyebabkan kematian dari keyakinan akan keMaha Esa-an
Nya. Artinya kalian menempatkan diri kalian berada
sejajar dengan Tuhan kalian: Kalian berkata ini dan
aku berkata itu; apa yg kukatakan lebih baik dari apa
yg kalian katakan. Lalu apa yang terjadi? Kalian
berusaha membuat suatu kemitraan.kalian berusaha
membuat identitas diri kalian didalam Kehadirat Allah.

Disana tidak ada identitas diri dikehadirat Allah,yang
ada hanya La ilaha illa-Allah Muhammadun Rasulullah.
Lalu apa yangg terjadi kemudian ? Ilmu Tawhid, adalah
melihat tanda ke-Esa-an Allah swt dalam segalanya.
Jika agama telah mati, tentu saja Tawhid akan hilang.
Artinya jika kalian berkata Mengapa, lima la maka
Tawhid akan mati. Jadi apa yang ingin kalian katakan,
lima la.khususnya kamu, selalu berkata lima la.

Semua dari kita tidak mengatakannya dengan kata-kata
tetapi degnan perbuatan kita: lima la Seperti mereka
yang sakit dan memiliki dua kepribadian, atau
menderita schizophrenia- kenapa mereka sakit? Apakah
kalian tahu? Seperti halnya jika ada mahluk yang duduk
ditelingamu, jin kecil, kalian tahu mereka menjualnya
dipasaran. Mereka duduk di telinga dan membisikkan
pesan : Kamulah yang terhebat, kamulah yang terbaik!
Lakukan ini! Lakukan itu! Ini adalah sifat dari
ego.kalian. Mereka mungkin mengatakan padamu Angkat
mimbar ini dan lemparkan. Lalu apa yang mereka
lakukan? mereka membawa mimbar itu dan melemparkannya.

Subhanallah mereka memiliki kekuatan. Shaytan
memberikan mereka energi kekuatan; lalu mereka membawa
dan melemparkannya. Kadang mereka datang dengan
jin,atau tidak perlu dengan jin, karena kalian selalu
mendengar perintah-perintah itu datang. Seperti ketika
kalian memiliki radio di dalam mobil, kalian ingin
mendengar berita, maka kalian menyetel siaran berita
itu. Yang lainnya menaruh sesuatu yang lain lagi.
Jadi mereka yang memiliki dua kutub kepribadian,
mereka menghidupkan radio, dan dapat mengambil
sesuatu,lalu mereka berpaling pada perintah lain yang
datang.dan kesemua dari kita yg ada dalam tariqah,kita
adalah bipolar atau memiliki dua kutub.jangan pernah
berfikir kita telah mencapai tingkatan yang tinggi.
Apalah kita ini? Bipolar. Kita telah memalingkan
pendengaran kita pada tempat-tempat yang menjadikan
kita terlalu banyak mengeluh pada apapun juga.

Jadi ketika agama mati dan hal ini terjadi atas dirimu
maka kalian tidak dapat meyakini Tawhid, lalu kalian
berfikir bahwa kalian adalah yg terbaik. Kalian
melakukan tawhid pada diri kalian sendiri. Ketika
tawhid mati, maka kalian berakhir dengan Maut
at-Tawakkal. Mati dengan tidak bersandar pada Allah.
Kalian tidak lagi bersandar pada Allah, karena kalian
hanya bersandar pada diri kalian sendiri. Itulah
sebabnya ada kata-kata tunafis amru nafsika Apa yg
ego kalian minta dari kalian?.
Jadi pelajaran pertama bagi kita adalah Jangan
keberatan - la ta`tarid." "al-`itiraad marfud
Mengeluh, menolak dan menolak." Jika kalian ingin
mengeluh, maka kalian akan berakhir dengan membunuh
agama kalian, membunuh maqam at-tawhid dan membunuh
maqam at-tawakkal dan membunuh ketulusan yang ada
dalam dirimu. Kalian tidak akan lagi tulus, karena
ketulusan itu tidak akan menolak tapi menerima.

Hati orang-orang yang beriman yang tidak pernah
mengeluh, dia tidak akan pernah tahu dan dia tidak
akan membiarkan keluhan itu memasuki hatinya,dan
setiap saat dalam hidupnya, berkata, kenapa tidak?
segalanya dikatakannya, Ya. Semuanya dijalaninya dan
segalanya dikatakannya Allah memiliki kibijaksanaan
atas ini dan dia tidak akan mengatakan apapun.

Kalian harus tahu, wahai murid-murid dalam tariqah
atau perwakilan dari tariqah atau apapun kamu yang ada
di tariqah, bahwa ke akuan dan ego yang ada dalam diri
kita selalu berperang melawan dirimu, munaza`a.
Sebuah kompetisi, berusaha untuk mengambil apa yang
harus diambil untuk dirinya sendiri, Ego tidak akan
membiarkanmu untuk dapat menerima atau patuh. Jadi
kalian harus berjuang melawan diri kalian
sendiri.Jangan biarkan Ego berperan atas dirimu.Jika
kalian ingin memperbaikinya kalian perbaiki, tapi
bagaimana memperbaikinya? Dengan mujahadah.
Berusahalah untuk tidak selalu mendengarkan itu.
Tetaplah dengarkan apa yang Allah inginkan darimu.

Jangan dengarkan jin kecil yang membisikanmu untuk
melakukan ini dan itu, inilah gossip setan yang datang
ketelinga kalian. Tergantung jika kalian memiliki ego
yang besar dan setan yg besar, Jika kalian memiliki
ego yang kecil, lalu kalian akan memiliki jin yg
kecil. Jika kalian tidak berjuang terus dengan melawan
Egomu setiap saat,maka kalian tidak akan selamat dari
kejahatan setan.

Kulluha sharrun bi sharr. Jangan percaya pada,
Seluruh kejahatan yang ada dalam kejahatan. Ego
kalian adalah seluruh kejahatan yang ada dalam
kejahatan. Karena tidak ada celah kecil bagi kebaikan
didalamnya. Ketika kalian mulai untuk memotongnya,
melawannya, memotongnya, dan perjuangan kalian
dengannya semakin berkurang,

Kalian menyemir hati kalian, menggosoknya hingga nafsu
kalian menjadi nafs al-mutmainna Jiwa yang tenang,
damai. Hati kalian menjadi Hidup dan kalian menjadi
muda kembali dan mulai mendengarkan apa-apa yang Allah
katakan. Jin kecil yang selalu membisikkan ego tadi,
jika kalian berperang melawannya maka dia akan kabur
dan tidak akan duduk lagi ditelingamu.

Jadi ada diantara kita yang memiliki jin yang kecil
ataupun jin yang besar. Bila kita memiliki jin yang
besar. Wahai muridku, Jangan katakan jin yang kecil
pada Egomu. Jangan! Karena itu adalah besar. Kulluha
sharrun fi sharr. Jin itu sangat besar, kesemua dari
itu adalah kejahatan dalam kejahatan.tidak ada jin
yang kecil, semua itu sangat besar.

Ketika kalian berjuang dan mengendalikannya, dan
mungkin orang akan berkata, Bagaimana aku
mengendalikan egoku? dia memberitahukanmu bagaimana
mengendalikannya; yaitu jangan mengeluh. Jadi apapun
keluhan yang datang kehatimu, Si ini melakukan ini
dan si anu melakukan itu, Jika kamu tidak diam,
dengan menerima dan pasrah dan jangan mengeluh, lalu
hal itu akan mengendalikan Ego. Jika kalian
membiarkannya lepas, kalian tidak akan bisa memegang
seekor kuda. Karena akhirnya kuda itu akan menjadi
liar dan pergi jauh dan kalian akan jatuh. Setiap
kesalahan yang kalian lakukan, maka kalian akan
jatuh.Lalu apa yang terjadi? Jika kalian menyemirnya
dengan baik, maka egomu akan jatuh dan kalian akan
tahu bahwa didalam ego tidak ada keuntungan yang dapat
kalian raih.

Jadi nafsu adalah lilinnya setan dalam dirimu. Lalu
kalian meniup cahaya lilin itu, meniupnya sampai tak
ada lagi api, Lalu..kalian akan mencapai tingkatan
nafs al-mardiyya, ya ayyhana nafsul mutmainna.
Berpalinglah kepada Tuhanmu dan kalian akan diterima
dan menggapai kedamaian, dan Allah akan puas
denganmu.Kemudian Allah akan membukamu didunia ini,
lalu maqam terbuka kembali dan mengembalikan Ego
ketempatnya dia berasal.

Wahai jiwa yang tenang kamu terhubung dengan
realitas. Itulah mengapa Awliyaullah terhubung dengan
realitas mereka ,karena kamu akan dengan mudah dapat
terhubung. Hari ini mereka berkata, bahwa mereka
terhubung satu sama lain melalui group sms, melalui
handphone. Apa itu? Group pesan text sms, kirim satu
sms kebanyak orang.mengirim satu sms yang menggapai
setiap orang.

Dan bahkan sekarang mereka terhubung dengan facebook.
Apa yg mereka lakukan ? Jaringan social yang
tersebar keseluruh dunia.kalian tidak tahu siapa teman
siapa. Efek domino. Jika itu dapat terjadi, apakah
Awliyaullah tidak dapat menghubungkan segala sesuatu
yang rahasia? Pada mereka yang tidak lagi menjadi
rahasia. Awliyaullah dapat melihatmu dimana saja, jadi
apakah kita inginkan itu atau inginkan facebook?
Apakah kau taruh photomu di facebook? Saya melihat
photo Ali. Dia mengirimkannya keseorang teman,yang
kemudian mengirimkannya ketemannya yang lain, lalu
ketemannya lagi, Sekarang photo Ali ada dimana-mana.

Ketika kamu lakukan hal itu, itu adalah Maqam
al-Wilayah, Level kewalian, dan ketika kamu
mengembalikan pada asalnya itu akan menjadi bersih dan
tidak akan tergantung pada siapapun atau pada makhluk
yang Allah swt ciptakan, dan hanya tergantung pada
Allah. Pada saat itu kamu dapat memberikan sebuah nama
setelah nama Sayyidina Ibrahim as, sebagai Ayah dari
semua ruh yang telah tersucikan dan hanya bergantung
semata-mata kepada Allah.

Ketika Nabi Ibrahim as berjuang dan Namrud
melemparkannya kedalam api Sayyidina Ibrahim as
adalah ayah dari para nabi, dia tidak bisa keluar dari
api itu, tetapi Allah menunjukan kepada kita jika Nabi
Ibrahim as dapat berjalan keluar maka dia berjalan
dengan Egonya. Tetapi kepasrahan untuk duduk ditempat
didalam api, jika kamu selamat maka kamu akan selamat,
jika tidak kamu datang padaku. Lalu apa yang terjadi
padanya ? Nabi Ibrahim as begitu damai saakin.
Tetap tidak bergerak,tidak seperti ikan keluar dari
lautan. Hatinya tetap pada tingkatan Mencintai Allah
dan Kehadirat keilahiahan- Nya.

Awliyaullah berkata tidak ada satu makhlukpun yang
Allah ciptakan yang tidak mendatangi Nabi Ibrahim as
dan menawarkan bantuan padanya. Seluruh makhluk yang
dapat kalian bayangkan diseluruh alam raya ini,seluruh
ciptaan-Nya. Mereka mendatangi Nabi Ibrahim as satu
persatu, yang Allah telah kirimkan padanya, satu menit
baginya adalah satu tahun , dua tahun, 10 tahun,100
tahun. Namun Dimata Namrud itu Cuma satu menit, tapi
bagi nabi Ibrahim as itu adalah waktu baginya untuk
didatangi oleh seluruh makhluk dan menawarkan bantuan
untuk menyelamatkannya, mereka tidak menunda untuk
mendatangi Nabi Ibrahim as. Jin,manusia, malaikat,
pimpinan dari malaikat, ciptaan diatas bumi ini,
bahkan planet tata surya mereka mendatanginya dan
berkata, Kami akan menghancurkan Namrud untukmu.
Terimalah!

Apa Jawaban Nabi Ibrahim as. `ilmahu bi haali
yughninni `an suwali Seseorang yang tahu
tingkatanku, membuat aku tidak memerlukan sebuah
permintaan. Dia tahu apa yang kumau.lalu kenapa aku
harus meminta? Apakah Dia tidak tahu aku berada
didalam api ini? Kenapa kalian datang.untuk apa?
Apakah DIA mengirim kalian? Jika DIA mengirimkanmu,
aku tak membutuhkanmu, aku membutuhkan-Nya.Lalu kenapa
aku harus meminta? Lalu Nabi Ibrahim as
diam,menunggu nasibnya.

Itulah tingkatan dari sakina dia tidak mengeluh.
Dan dia mengalami semuanya yang telah kami
jelaskan.Hatinya begitu damai.Ketika dia telah mencoba
seluruhnya dan terlihat bahwa Nabi Ibrahim as ada
dalam kepasrahan total kepada Tuhannya, bagaimana api
dapat membakarnya sekarang?.Api hanya membakar mereka
yang takut. Tetapi untuk mereka yang tidak takut, api
tidak dapat membakar mereka.

Aku akan memberikanmu sebuah contoh, kalian lihat
orang-orang yang berjalan diatas api. Kenapa mereka
tidak terbakar? Adalah .karena rasa takut akan api
telah hilang dari hati mereka, dan mereka membangun
kekuatan untuk melawan api jadi ketika mereka berjalan
diatas api, api tidak dapat melukai mereka. Dan itulah
sebabnya kalian melihat mereka berjalan atau berlari
diatas api, Beberapa muslim dan non muslim.dinegara
muslim kalian lihat mereka dari tariqah RifaI
melakukan itu dan di India kalian lihat non muslim
melakukan itu.

Bagaimana api akan membakar Sayyidina Ibrahim as
ketika dia telah mencapai puncak dari kepasrahan, Jadi
mereka dapat berjalan diatas api. Ketika dia telah
mencapai kepasrahan, tidak seperti yang berjalan
diatas api, tetapi seluruh tubuh dan hatinya ada dalam
kepasrahan dan penyerahan diri.untuk beberapa orang,
maka api tunduk pada mereka, tetapi untuk Nabi Ibrahim
as, Dia pasrah dan menyerahkan dirinya pada Allah dan
lalu api itu menjadi dingin dan damai kepadanya.

Dia dengan segera menerima dukungan Allah.dukungan
Allah akan datang pada orang-orang yang sabar.Siapa
yang sabar, maka dukungan Allah akan mendatanginya.
Allah berfirman dalam Quran Suci:
Inna Allah yuwaffa as-sabireen ujoorahum bi ghayri
hisaab.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala tanpa batas! [39:10]

Allah akan memberikan pahala yang melimpah pada mereka
yang bersabar. Bersabarlah maka kalian akan
mendapatkan pahala yang melimpah. Sayyidina Ibrahim as
mendapatkan pahala yang melimpah karena dia bersabar.
Lalu apa lawan dari `itiraad, yaitu Bersabarlah. Apa
yang dapat diambil dari pelajaran kali ini, la
ta`tarid, bal asbur. Jangan keberatan, Jangan
Mengeluh, Bersabarlah

"Jangan Menjadi ALIM Wahai Anak Ku" (fahami jalan ceritanya...)

Alkisah, di suatu desa tinggallah seorang pemuda yang mempunyai keinginan kuat untuk memperdalam ilmu agamanya. Seperti halnya para pemuda sebayanya yang pergi memperdalam ilmu agamanya pada guru-guru terkenal di kota, dari cabang fiqih, hadits, sejarah, aqidah, nahwu, sampai sastra dan berharap sekembalinya dari menuntu ilmu menjadi ulama dan faqih yang terkenal, menyebarkan ajaran agama Islam. Karena itulah, setelah membulatkan tekadnya, sang pemuda meminta izin pada orangtuanya.

Pemuda : “Wahai ayah dan ibu, sungguh besar keinginan putramu ini untuk memperdalam ilmu agama dan menyebarkannya di jalan Allah. Izinkanlah putramu ini untuk pergi menuntut ilmu seperti pemuda-pemuda lainnya di desa ini.”

Kedua orang tua si pemuda diam sesaat. Saling menatap. Lalu sang ayah yang bijaksana berkata.

Ayah : “Anakku, aku memahami dan amat bangga akan niatmu yang tulus ini, tapi aku khawatir kalau aku tak bisa mengijinkanmu untuk pergi ke kota menuntut ilmu agama dan menjadi faqih, anakku.”

Sang anak yang tak mengira jawaban orangtuanya itu akan seperti itu terkejut! Dengan penuh keheranan ia bertanya pada ayahnya.

Pemuda : “Ayah, mengapa ayah melarangku? Apakah ayah tidak rela saya menjadi seorang faqih, menjadi ulama besar yang bisa bermanfaat bagi umat?”

Ayah : “Ayah tidak melarangmu, anakku. Semua adalah pilihanmu sendiri. Tapi sebelum kau memutuskan untuk menjadi seorang faqih, coba keluarlah dari rumah ini sebentar dan kelilinglah engkau di kampung. Setelah itu ceritakanlah apa yang kau lihat. Baru setelah itu aku mungkin akan mengijinkamu.”

Diiringi keheranan yang sangat, akhirnya sang pemuda mengikuti perkataan ayahnya. Ia keluar dari rumahnya dan mengelilingi kampungnya. Mencoba memahami apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh ayahnya. Akan tetapi ia sama sekali tak menemukan jawaban yang dicarinya. Akhirnya si pemuda kembali lagi ke rumah menemui ayahnya yang sedang menunggunya.

Pemuda : “Wahai ayah, aku sudah mengelilingi dan melihat keadaan desa seperti perintahmu. Dan aku sama sekali tidak menemukan ada sesuatu yang aneh. Warga desa hidup damai seperti biasa, tempat-tempat pengajian penuh, masjidpun ramai dengan orang yang sholat. Tua-muda besar kecil semuanya menyembah Allah. Semuanya baik-baik saja, ayah. Sama sekali tidak ada yang aneh.”

Ayah : “Benarkah kau merasa semuanya baik-baik saja, wahai anakku?” Tanya sang ayah.

Pemuda: “Tentu ayah. Saya yakin.” Jawab si Pemuda. “Bukankah ini semua karena penduduk di sini hampir semuanya menuntut ilmu agama dan menjadi orang alim dan faqih sehingga keadaan desa ini begitu damai dan penuh berkah seperti ini, wahai ayah?”

Ayah : “Hmm…., sepertinya engkau tidak memahami apa yang aku maksudkan, anakku.”

Pemuda : “Maksud ayah?” Si Pemuda makin keheranan.

Ayah : “Anakku, benar bahwa penduduk desa ini selama ini hidup dalam kedamaian dan ketaatan pada Allah swt. Anak-anak pergi mengaji setiap pagi dan sore. Masjidpun penuh terisi dan ramai dimakmurkan karena banyak di antara warga kita yang jadi alim ulama. Tapi anakku, tidakkah kau memperhatikan bahwa jalanan di kampong kita ini sudah rusak parah? Bahwa surau dan langgar tempat anak-anak mengaji sudah hampir roboh? Bahkan masjid utamapun gentengnya mulai bocor? Madrasah di kampung kita inipun sudah hampir tak bisa digunakan. Kemampuan ekonomi masyarakatpun pas-pasan dan mereka hidup seadanya. Lalu generasi muda di kampung ini, karena ingin membahagiakan orangtua mereka akhirnya tertarik untuk pergi ke kota mencari penghasilan walau untuk itu mereka menggadaikan keimanan dan taqwanya. Begitu juga remaja putri kampung kita yang karena terayu oleh iklan di televisi mulai menanggalkan hijab mereka?

Pemuda : “……..”

Ayah : “Anakku, aku menghargai niat baikmu untuk menuntut ilmu agama dan menyebarkannya pada umat. Tapi lihatlah keadaan di sekelilingmu. kampong kita sudah punya cukup banyak ustadz dan faqih, yang lebih dibutuhkan oleh kampong kita saat ini adalah seseorang yang bisa menyokong kegiatan pendidikan dan pengajian para ulama dan menjaga generasi muda dari bujuk-rayu perkotaan yang membahayakan keimanan-keislaman mereka. Yang jauh lebih dibutuhkan oleh kampung kita adalah orang yang mempunyai kekuatan ekonomi, juga pengetahuan tentang teknologi yang akan melindungi mereka dari pengaruh buruk globalitas zaman. Ingatlah anakku, rumah terdiri dari berbagai unsur. Jika kau hanya sibuk mempertebal dinding rumah saja, maka bagimana dengan atapnya? Bagaimana dengan pintunya? Bagaimana dengan lantainya? Bagimana dengan jendelanya? Anakku, jika kau ingin beramal dan bermanfaat bagi umat, jalan untuk itu tidak hanya pada satu jalan. Umat mempunyai banyak kebutuhan. Dan demi Allah, mereka yang berusaha membaktikan diri untuk memenuhi tiap-tiap kebutuhan umat itu akan diganjar dan dicintai oleh Allah dan ditempatkan di sisi-Nya.”

Pemuda : “………”

Tuhan dan Keyakinan

Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara dalam kelasnya mengenai masalah antara ilmu pengetahuan dan Tuhan. Dia bertanya pada salah seorang mahasiswa baru.

Profesor (prof): Jadi, kamu percaya pada Tuhan?
Mahasiswa (ms): Tentu, prof.
Prof: Apakah Tuhan itu baik?
Ms: Tentu
Prof: Apakah Tuhan mahabisa?
Ms: Ya
Prof: Saudaraku meninggal karena kanker meskipun dia telah berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya. Sebagian besar manusia, teman-teman sekitar kita akan menolong orang yang sakit. Tapi Tuhan tidak. Bagaimana Tuhan seperti ini bisa bisa dikatakan baik? Hmm?
Ms: (Mahasiswa diam)
Prof: Kamu tidak dapat menjawab bukan? Mari kita mulai lagi. Apakah Tuhan itu baik?
Ms: Ya, tentu.
Prof: Apakah iblis itu baik?
Ms: Tidak
Prof: Dari mana datangnya iblis?
Ms: Dari....Tuhan.
Prof: Tepat. Sekarang katakan padaku, apakah di dalam dunia ini terdapat iblis?
Ms: Ya.
Prof: Iblis berada dimana-mana bukan? Dan Tuhan tidak berbuat apapun bukan?
Ms: Ya.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan iblis?
Ms: (Mahasiswa tersebut tidak menjawab)
Prof: Di dunia ini terdapat kesakitan? Kematian? Ketakutan? Kejelekan? Semua ini merupakan hal-hal yang mengerikan yang ada di dunia ini bukan?
Ms: Ya, prof.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan hal-hal tersebut?
Ms: (Mahasiswa tersebut tidak menjawab)
Prof: Ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa kamu mempunyai 5 indera yang dipakai untuk mengetahui dan mengamati lingkungan sekitarmu. Katakan padaku nak, pernahkah kamu melihat Tuhan?
Ms: Tidak pernah prof.
Prof: Katakan padaku, apakah kamu pernah mendengar suara Tuhan mu?
Ms: Tidak pernah prof.
Prof: Pernahkah kamu menyentuh Tuhan mu, merasakan Tuhan mu, mencium keberadaan Tuhan mu? Pernahkah kamu mempunyai pengalaman dengan inderamu mengenai kehadiran Tuhan?
Ms: Tidak pernah, prof.
Prof: Lalu kamu masih percaya kepada Nya?
Ms: Ya.
Prof: Secara emperis, terukur, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhan mu tidak eksis. Apa yang dapat kamu katakan mengenai itu, nak ?
Ms: Tidak suatu apapun. Saya hanya mempunyai keyakinan saya.
Prof: Ya, keyakinan. Itulah masalah yang dihadapi ilmu pengetahuan.


Ms: Prof, apakah panas itu ada?
Prof: Tentu.
Ms: Dan tentu juga ada yang namanya dingin?
Prof: Ya.
Ms: Tidak prof. Itu tidak benar.
(Ruang perkuliahan itu menjadi sangat hening)
Ms: Prof, kau dapat merasakan panas. Lebih panas, super panas, mega panas, sedikit panas, atau tidak panas. Tapi kita tidak mempunyai `dingin'. Kita dapat mencapai 458 derajat di bawah nol dimana tidak terdapat panas. Tapi kita tidak dapat lebih dari itu. Tidak ada yang namanya dingin. Dingin hanyalah suatu kata yang digunakan untuk mengambarkan ketidakadaan panas. Kita tidak dapat mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah lawan dari panas, prof, hanya ketidakadaan dari panas. (Keheningan terasa saat mahasiswa tersebut berhenti bicara)
Ms: Bagaimana dengan kegelapan prof? Apakah ada yang namanya kegelapan?
Prof: Tentu. Apakah malam itu jika tidak ada kegelapan?
Ms: Kau salah lagi prof. Kegelapan adalah ketidakadaan dari sesuatu. Kau bisa mendapatkan cahaya redup, cahaya normal, cahaya terang, cahaya yang berkedip-kedip. Tapi jika kau tidak mempunyai cahaya, kau tidak memiliki apapun dan itu disebut kegelapan, bukan? Dalam realitas kegelapan itu tidak ada. Jika ada, kau akan mampu membuat kegelapan semakin gelap bukan?
Prof: Jadi, apa maksudmu anak muda?
Ms: Prof, maksudku adalah premis filosofismu terbantahkan.
Prof: Terbantah? Dapat kau jelaskan bagaimana?
Ms: Prof, kau mencoba menjelaskan dalam premis dualitas. Kau berpendapat bahwa ada kehidupan dan kemudian ada kematian, Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat. Kau melihat konsep keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Prof, ilmu pengetahuan bahkan tidak dapat menjelaskan suatu pikiran. Pikiran menggunakan listrik dan magnetik, tapi tidak pernah terlihat, tidak pernah dipahami sepenuhnya oleh siapapun. Untuk melihat kematian sebagai lawan dari kehidupan adalah tidak peduli terhadap kenyataan bahwa kematian tidak dapat eksis sebagai hal yang substansial. Kematian bukanlah lawan dari kehidupan, hanya ketidakadaan kehidupan. Sekarang, katakan padaku prof, apakah kau mengajarkan mahasiswamu bahwa mereka merupakan hasil evaluasi dari monyet ?
Prof: Jika kau menarik referensi dari proses evaluasi alam, tentu, saya mengajarkan hal tersebut.
Ms : Pernahkah kau mengamati proses evaluasi dengan mata kepalamu sendiri prof ?
Prof: (Profesor tersebut menggelengkan kepalanya dengan sedikit tersenyum, mulai memahami kemana pembicaraan tersebut mengarah).
Ms : Karena tidak ada seorangpun yang pernah mengamati bagaimana proses evaluasi dan bahkan tidak dapat menjelaskan bahwa proses ini masih terus berjalan, apakah kau tidak mengajarkan sesuatu yang hanya pendapatmu, prof?
(Kelas menjadi riuh dengan bisik-bisik pelan para mahasiswa)
Ms: Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah melihat otak professor?
(Seketika terdengar tawa riuh dalam kelas)
Ms: Apakah ada seseorang di sini yang pernah mendengar otak professor, menyentuhnya, merasakannya, atau menciumnya?... Tidak seorangpun bukan. Jadi, menurut ketetapan empiris, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa professor tidak mempunyai otak. Dengan segala hormat prof, jadi bagaimana kami dapat mempercayai kuliahmu, prof?
(Ruangan menjadi hening. Profesor memandang kepada mahasiswa tersebut, mukanya tidak dapat di tebak)
Prof: Aku rasa, kau dan teman-temanmu harus melihatnya dengan keyakinan, nak.
Ms: Tepat prof…penghubung antara manusia dan Tuhan adalah KEYAKINAN. Itulah yang menjaga semua hal bergerak sebagaimana mestinya dan kehidupan tetap berjalan.

Kisah Air Masin & Air Tawar

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery' pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan..."Artinya: "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus." Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan" ertinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan." Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur'an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam. Allahu Akbar...!

Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air." Bila seorang bertanya, "Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran."

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.


Petua Menyemai Kasih Sayang Suami.

Petua Menyemai Kasih Sayang Suami
Tip untuk menanam kasih sayang suami. Ikhlas

Ikhlas
Ikhlas dan berbakti kepada lelaki bernama suami dan dengan harapan mendapat pahala dari Allah. Kerjaya yang dimiliki, kedudukan dalam masyarakat dan kesibukan melakukan aktiviti diluar rumah tidak membuatkan dirinya lalai bahawa dia memiliki peluang untuk ke syurga dengan berbakti kepada suami. “Apabila seorang perempuan menunaikan solat, puasa, memelihara kemaluannya dan berbakti, mentaati suaminya, dia akan dimasukkan ke dalam syurga”. Isteri seperti ini memiliki nilai yang tinggi di mata suami dan dia akan selalu dicintai oleh suaminya.

Berhias
Berhiaslah untuk suami dan bukan untuk orang lain. Sederhana dalam penampilan adalah lebih menarik dan memancarkan kecantikan sebenar seorang wanita. Setiap kali keluar bersamanya, sesuaikan penampilan anda mengikut apa yang disukai suami.

Sabar
Berusaha untuk selalu sabar dan tidak menyakiti hati suami. Perselisihan atau perbezaan pendapat antara suami isteri kadang kala menjadi punca pertengkaran. Jika anda menghadapi situasi ini ingatlah anda sedang berhadapan dengan seorang yang Allah berikan kepadanya hak yang besar keatas diri anda. “Seorang perempuan belum dianggap menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya”. Kerana itu apa pun yang bergelora di hati anda, berusaha untuk terus sabar dan menahan diri untuk tidak menyakiti hati suami.

Tolak Ansur
Berusaha untuk menjadi isteri yang bertolak ansur dalam nafkah. Tidak banyak menuntut malah menerima dengan rasa syukur atas setiap pemberian suami mengikut kemampuannya dan tidak berlebihan dalam membelanjakan nafkah yang diberikan suami. Jika anda sanggup bersikap seperti ini, cinta suami akan selalu tercurah untuk anda.

Berdamping
Dapat mendampingi suami dalam suka dan duka. Kadang kala manusia mengalami saat-saat menggembirakan di mana kehidupan berjalan seperti yang diimpikan. Namun jika mengalami perkara sebaliknya, berusahalah mendampingi suami dan berbincanglah masalah-masalah yang dihadapi.

Agresif
Berusahalah untuk menjadi pasangan yang menyenangkan di kamar tidur. Ramai wanita masih merasa malu untuk bersikap agresif kepada suaminya. Belajarlah cara dan teknik menyenangkan suami ditempat tidur dan anda akan mendapati suami selalu melimpahkan cintanya untuk anda.

Namun dengan tetap menjaga akhlak dan adab Islam. Ini dilakukan dengan tetap menjaga peranannya yang utama yaitu mendidik anak, menjaga keluarga yang dibangun atas mawaddah dan rahmah, juga tetap menciptakan suasana tenang dan damai dalam rumah tangga.

Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan sampai waktu. (Q.S. An-Nahl: 80)

Lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain, dan kerana mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tiada.

Wanita-wanita yang kamu kuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. An Nisa: 34)

Kaya dan Miskin

HIDUPLAH kita dengan bersederhana. Kalau orang biasa, maka buatlah kita gaya orang biasa. Bukannya gaji seorang pegawai bawahan, lagak seperti seorang jutawan!


Kemewahan yang dilihat daripada mata kasar.
Terkadang itu ramai yang tersalah tafsir. Tertipu sebenarnya dengan gaya hidup manusia seperti ini. Jangan ingat manusia kaya ‘spesis’ ini tidak ada ya?

Sesetengah itu, sekali pandang pada cara hidupnya, tidak kalah gaji seorang yang berpendapatan puluhan ribu. Menaiki kereta yang mewah, rumah banglo berhawa dingin dan mungkin anak-anak kesemua bersekolah di sekolah aliran swasta. Namun, benarkah orang seperti ini yang diertikan kaya?


Kaya dan mewah itu terlalu subjektif untuk didefinisikan. Lebih banyak sumber pendapatan, maka lebih banyak juga perkara yang ingin dibeli dan dibelanjakan. Maka tidak pernah-pernah cukup dengan wang yang ada. Benar bukan?
Dua orang yang berbeza. Saya namakan Azlan dan Budin. Azlan ini setiap hari ke tempat kerja dengan pakaian yang ‘smart-smart’. Maknanya itu, lengkaplah berkemeja dan tali leher di dada. Keretanya pula sebuah mercedes keluaran terbaru.

Si Budin pula hanyalah pekerja biasa. Ke tempat kerja juga hanya dengan memakai kemeja-T. Pekerja bawahan katakan. Rumah juga hanya dikategorikan sebagai rumah kos sederhana.

Namun, Budin yang hanya bekerja sebagai pekerja bawahan ini tidak pernah mengalami masalah kewangan. Setiap bulan, apabila datang sahaja surat bayaran bil elektrik, air dan sebagainya, Budin pasti berjaya menyelesaikan kesemua bayaran tersebut. Tidak pernah tertunggak.

Setiap hujung minggu juga, Budin pasti akan membawa anak-anak dan isterinya untuk keluar makan bersama-sama, shopping dan sebagainya. Hidup mereka tenang dan bahagia, walaupun tidak mewah.


Hidup mewah, namun penuh dengan bebanan hutang dan masalah.
Azlan pula yang setiap hari ke tempat kerja bersama kereta mewahnya, tinggal pula di rumah banglo yang besar. Siapa pun yang melihatnya akan menganggap bahawa Azlan adalah seorang yang sangat mewah dan kaya.

Namun, tiada siapa pun yang tahu bahawa setiap bulan juga isterinya akan merungut. Segala bayaran ansuran bulanan rumah dan sebagainya pasti tertunggak. Azlan sentiasa dibebani dengan pelbagai hutang yang perlu diselesaikan.

Berbanding dengan Budin, Azlan juga tidak pernah sama sekali membawa keluarganya untuk shopping atau makan malam di luar setiap minggu. Makan di rumah juga belum tentunya cukup seperti yang diperolehi oleh keluarga Budin.

Percayakah anda jika saya katakan bahawa Budin adalah jauh lebih berharta berbanding Azlan?
Ya, kaya atau miskin itu bukannya dihitung dengan wang ringgit semata. Kita perlu memandang ke seluruh genap hidup. Ada orang sudah bahagia dan tenang tinggal di rumah 3 bilik. Ada orang pula berada di rumah 5 bilik juga masih belum puas.


"Aku adalah jutawan bendang!"
Justeru, kayakah kita atau miskinkah kita bukanlah keutamaan. Kita akan kaya kalau kita sendiri yang merasakan bahawa kita ini kaya. Seorang yang tinggal selesa dan bahagia di kawasan bendang mungkin akan mengatakan bahawa mereka itu telah kaya kerana memiliki puluhan atau mungkin ratusan relung sawah padi.

Seorang tukang jahit boleh juga mengaku bahawa dia itu mewah kerana dia tidak pernah merasa susah untuk menjalani rutin-rutin hidupnya. Segalanya sudah cukup. Tiada apa yang tidak pernah diperolehinya selama ini.

Jadi, apa ertinya sebuah kekayaan andai ianya sentiasa digelangi dan dibebani dengan pelbagai hutang yang menyempitkan?

Hiduplah kita dengan bersederhana. Moga-moga dengan kesederhanaan dan ketabahan kita itu, akan hadir juga kekayaan buat kita suatu hari nanti, insyaAllah.

Salam kebahagiaan.

Apabila AL-QURAN bisa berbicara.

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci

Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari

Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra



Sekarang engkau telah dewasa...

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...

Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?



Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana

menyimpannya.

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.

Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan.

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam

kesepian.

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.



Dulu...pagi-pagi...surah-s
urah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.

Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau

nonton berita TV.

Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha

Perkasa.

Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...



Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku

(Basmalah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.

Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu.

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.

Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.



Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan.

Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.



Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.

Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga.

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari.

Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu.

Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya

beberapalembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.



Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ?

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat

melaluinya.



Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..

Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu Apabila malaikat maut

mengetuk pintu rumahmu.



Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...

Di kuburmu nanti....

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.

Yang akan membantu engkau membela diri.

Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu.

Dari perjalanan di alam akhirat.

Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu.

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.



Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari.

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci.

Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui.

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.



Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...

Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.



Sentuhilah aku kembali...

Baca dan pelajari lagi aku....

Setiap datangnya pagi dan sore hari.

Seperti dulu....dulu sekali...

Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...

Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan sendiri....

Dalam bisu dan sepi....

Erti Kehidupan

Semua manusia, tanpa terkecuali, pasti akan mati. Bila demikian, lalu apa sebenarnya yang akan dituju oleh manusia di alam dunia ini. Apakah manusia hidup semata-mata hanya untuk bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dengan harta yang dimilikinya, ataupun berkeluh kesah dalam kemiskinan; kemudian ia lalu mati tidak berdaya? Apakah setelah mati itu ia akan hilang menguap seperti halnya api obor yang padam? Atau, apakah manusia yang dilahirkan dalam “ketiadaan” itu akan mati dalam “ketiadaan” pula? Bila ya, apakah berarti hidup manusia di dunia ini sia-sia belaka? Tentu tidaklah demikian. Allah telah berfirman, bahwa manusia akan terus ada dan tidak akan pernah menghilang atau menguap. Manusia akan menjalani kehidupan abadi di akhirat.

Dengan demikian, jelaslah bahwa sesungguhnya yang dituju oleh semua manusia adalah akhirat! Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, semua manusia pasti akan menuju ke sana.

Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian sia-sia, dan bahwa sesungguhnya kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Al-Mu’minun: 115)

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan diberikan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? (Al-Qiyamah: 36)

Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang diusahakannya. (Thaahaa: 15)

Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al-Ankabuut: 64)

Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih. (Al-Israa’: 10)

Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (Al-Israa’: 9)

Keterangan singkat yang diuraikan di atas, sekilas tampaknya sederhana, namun bila Nanda renungkan baik-baik, makna yang tersirat sangatlah dalam. Pahamilah hal ini dengan baik. Karena inilah fundamen yang paling mendasar untuk dapat menemukan atau mengerti kebenaran hidup yang hakiki.

Penulis: Hamba Allah

Menangis Kerana ALLAH ..

Firman Allah swt dari surah Al Maidah ayat 44 yang kira-kira maksudnya:

“Maka janganlah Engkau takut kepada manusia dan takutlah kepadaKu...”

Diceritakan, ada seorang lelaki yang jatuh hati kepada seorang wanita. Ketika wanita itu keluar untuk satu keperluannya, maka pergilah lelaki itu bersamanya. Sampailah mereka ke satu kampung yang sunyi di mana penghuninya telah pun tidur. Lalu, lelaki itu pun menyampaikan hasrat hatinya. Wanita itu menyahut, “Lihatlah samada orang-orang telah tidur semuanya?”

Lelaki itu memikirkan bahawa wanita itu bermaksud bahawa wanita itu bersetuju untuk menuruti kehendak hatinya. Dia pun mengelilingi kawasan itu untuk melihat samada semua orang telah tidur atau tidak. Setelah jelas bahawa semua orang-orang telah tertidur, segera dia menghampiri wanita tersebut seraya berkata, “Benar, semua orang telah pun tidur.”

Lalu, wanita tersebut bertanya; “Bagaimanakah pendapatmu dengan Allah? Apakah saat ini Dia juga telah tidur?”

Dan lelaki itu pun menjawab. “Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur.”

Wanita itu pun berkata lagi. “Sesungguhnya Zat yang tidak pernah tidur akan melihat kita meskipun manusia sedang tidur lelap dan tidak melihat kita. Oleh kerananya Dia lebih berhak untuk ditakuti.”

Dengan segera lelaki itu meninggalkan wanita itu kerana dia takut kepada Allah. Dia telah pulang ke rumahnya dan bertaubat. Setelah dia meninggal dunia, ada orang telah bermimpi bertemu dengannya.

Lalu ditanya; “Apakah yang telah Allah lakukan kepadamu?”

Lelaki itu menjawab: “Allah telah mengampuniku kerana ketakutanku dan kerana aku meninggalkan dosa itu.”

Rasulullah saw bersabda:

“Ketika tubuh seorang hamba bergetar kerana takut kepada Allah, berguguranlah dosanya bagaikan dedaunan yang jatuh dari pohonnya.

“Sesungguhnya Allah berkata: Aku tidak mengumpulkan pada hambaKu dua ketakutan dan dua keamanan. Barangsiapa yang takut kepadaKu di dunia, Aku amankan dia di akhirat. Dan barangsiapa yang berasa aman dariKu di dunia, Aku akan takutkan dia di akhirat.”

Disebut dalam kitab Bidayatul Hidayah. Pada hari kiamat, didatangkan api yang bergemuruh. Hinggakan menggetarkan hati setiap ummah. Ketika mereka mendekatinya, gemuruh tersebut semakin kuat. Hingga terdengar dari jarak perjalanan 500 tahun. Setiap orang merasa ketakutan yg amat sekali. Sampaikan para Nabi pun berkata; “Nafsi-nafsi”(sendiri-sendiri) . Kecuali Rasulullah saw sahaja yang berkata, “Umatku-umatku.”

Kemudian, keluarlah api bagaikan gunung. Umat Muhammad saw berusaha untuk menolaknya sambil berkata; “Demi orang-orang yang bersolat, demi orang-orang yang siddiq, demi orang-orang yang khusyu’. Dan demi orang-orang yang berpuasa. Kembalilah engkau wahai api!”

Malangnya, api itu tidak juga kembali. Maka, berkatalah Jibril as: Sesungguhnya api hendak membakar umat Muhammad.” Lalu datanglah ia sambil membawa segelas air sambil berkata lagi: “ Ambillah air ini. Dan percikkan ke api itu!” Rasulullah saw melakukan perkara itu. Dan seketika itu, api itu pun padam.

Lalu, Nabi Muhammad saw bertanya: “Air apakah ini?” Jibril menjawab: “Itulah air mata umatmu yang menangis kerana takut kepada Allah dan sekarang aku diperintahkan untuk memberikan air itu kepadamu supaya engkau memercikkannya kepada api sehingga padam dengan izin Allah”

Rasulullah saw seringkali berdoa: “Ya Allah, berilah aku rezeki dua mata yang menangis kerana takut kepada Engkau sebelum air mata ini habis.”

Barangsiapa yang ingin selamat daripada azab Allah serta mendapatkan pahala serta rahmatNya, hendaklah dia sabar atas kesulitan dunia, taat kepada Allah serta menjauhi maksiat. Dalam kitab Zahrir Riyadh, dirawikan dari Rasulullah saw, sesungguhnya baginda bersabda:

“Ketika masuk ahli syurga, mereka disambut oleh para malaikat dengan segala kebaikan dan kenikmatan. Dipersilakan untuk mereka singgahsana berpermaidani indah. Disajikan untuk mereka segala rupa makanan dan minuman yang lazat. Oleh itu, mereka menjadi kehairanan.”

Lantas Allah berfirman. “Wahai hamba-hambaKu mengapakah engkau hairan? Ini bukan tempat untuk merasa hairan.”

Dan mereka menjawab: “Janji untuk kami telah tiba waktunya.” Kemudian, Allah telah berfirman kepada malaikat: Bukakanlah hijab dari muka mereka. Malaikat menjawab: Ya Tuhanku, bagaimana mereka dapat melihat Engkau sedangkan mereka itu derhaka? Lalu Allah menjawab; “Sesungguhnya mereka telah berzikir, bersujud dan menangis di dunia kerana ingin bertemu denganKu.” Lalu malaikat pun membukakan tabir sehingga mereka dapat melihat. Maka, segera mereka bersujud kepada Allah.

Tetapi Allah berfirman: “Angkatlah kepalamu. Hari ini bukanlah hari untuk kamu semuanya rukuk dan sujud kepadaKu. Tetapi hari ini adalah hari pembalasan nikmat kepada kamu semua. Sesungguhnya wahai hamba-hambaKu, syurga bukanlah tempat untuk beribadat tetapi adalah tempat mulia untuk kamu merasakan nikmat dan kesenangan yang berkekalan.” Kemudian, mereka nampak Allah tanpa kaifiyah. Allah berfirman lagi: “Salam sejahtera bagi engkau hamba-hambaKu. Aku redha kepadamu. Apakah engkau redha kepadaKu?” Mereka menjawab: “Bagaimana kami tidak rela wahai Tuhan kami. Engkau telah memberi kami sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, bahkan belum pernah terlintas dalam hati manusia.” Inilah yang dimaksudkan oleh Allah dalam Al Baiyinah ayat 8: Ertinya; “Allah rela kepada mereka dan mereka pun rela kepadaNya.”

Dan firman Allah dalam Yasin ayat 58 yang membawa makna: “... (Dan ucapan) perkataan selamat daripada Tuhan yang pengasih.” Dan Rasulullah saw telah bersabda: “Api neraka tidak akan menjilat orang yang pernah menangis kerana takut kerana Allah swt. Sehingga air susu kembali ke tempat asalnya.”

*Sumber: Terjemahan Mukasyafah Al Qulub tulisan Imam Al-Ghazali.

Buat mereka yang seringkali menangis demi perkara yang sia-sia; menangis kerana cinta manusia, menangis kerana membaca novel cinta, menangis menonton filem cinta yang semu. Cinta! Cinta! Cinta duniawi.

Istighfarlah! Sedarlah! Bangkitlah dari lenamu.

Buat mereka yang seringkali melupakan kekasih yang paling agung; Allah sedang menantimu di pintu taubatNya. Pulanglah padaNya... dan menangislah untukNya. Menangis untuk menagih cintaNya, menangis kerana memohon taubatNya, menangis kerana berdosa padaNya, menangis kerana takut padaNya. Kerana Allah swt telah berfirman:

“Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah...” (Al-Hasyr: 19)

Ingatlah, menangislah kerana Allah, kerana hanya Allah sahaja yang layak buat semua titisan air matamu...
 

Kisah Dracula

Pada satu hari, Drakula dibunuh dan dia telah dibawa berjumpa ahli sihir. Ahli sihir enggan membenarkan Drakula masuk ke dalam kumpulannya kerana dosa-dosanya membunuh dan menghisap darah manusia.
"Saya akan beri kamu satu lagi peluang untuk menebus semua dosa yang telah kamu lakukan," kata ahli sihir. "Saya akan hantar kamu balik ke bumi, tetapi kamu tidak akan berupa manusia. Kamu hanya akan dijelma ke 'benda' bernyawa. Jadi apa yang kamu pilih?" tanya ahli sihir.
"Baiklah.. saya nak menjadi BENDA BERNYAWA YANG BERSAYAP DAN MENGHISAP DARAH heh...heh...heh..," kata Drakula.
Ahli sihir pun bersetuju dan menukar drakula menjadi KELAWAR PONTIANAK. Ke bumi drakula pergi, terbang ke sana sini sehingga suatu hari dia dibunuh oleh seorang pekebun. Sekali lagi dia dibawa menghadap ahli sihir.
"Saya akan memberi satu lagi peluang," kata ahli sihir. "Saya akan hantarkan kamu balik ke bumi, tetapi bukan sebagai manusia atau kelawar. Jadi apa pilihan kamu?".
Dengan tersipu-sipu Drakula ini menjawab, "Saya nak jadi jugak BENDA HIDUP YANG BERSAYAP DAN MENGHISAP DARAH!".
Ahli sihir fikir sekejap dan berkata, "Kalau itu yang awak mahu" dan menukarkan Drakula menjadi NYAMUK.
Ke bumi Drakula pergi, terbang ke sana sini menghisap darah haiwan sehingga suatu hari SPLAT! dia dibunuh oleh mangsanya. Drakula terasa bodoh sangat bila berhadapan dengan ahli sihir buat kali ketiga.
"Saya akan memberi awak peluang terakhir untuk bertaubat" kata ahli sihir. Tetapi kali ini kamu hanya dapat menjadi BENDA YANG TIDAK BERNYAWA. So, apa dia kali ini?" Tanya ahli sihir.
Drakula yang masih degil ini menjawab, "Ok, ok.. tolong tukarkan saya kepada BENDA TAK BERNYAWA, BERSAYAP DAN HISAP DARAH... heh.. heh.. heh..".
"No problem," kata ahli sihir dan terus menukar Drakula menjadi Tuala Wanita WING MAXI PAD. heheheheheheeeee...

Friday, 2 April 2010

Sahabat.

Dalam dunia ini kita tidak punya sesiapa, kecuali diri sendiri
tetapi dalam kita bersendirian, kita beruntung kerana mempunyai seorang sahabat yang memahami kita…

sebagaimana kita mengharapkan keikhlasan dan kejujuran seorang sahabat, begitulah juga dia.
tetapi ktia sering terlupa akan hal itu.
kita cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaaan kita.
kita rasa dikhianati bila dia tidak menepati janjinya.
kita tidak memberi dia peluang untuk menerangkan keadaannya.
bagi kita, itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri.
kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti kerana kita juga ada janji yang tidak ditepati.
kita beri beribu alasan memaksa dia terima alasan kita.
waktu itu, terfikirkah kita perasaannya…?
seperti kita, dia juga tahu rasa kecewa.. tetapi kita sering terlupa.

untungnya mempunyai seorang sahabat yang sentiasa memahami
yang selalu berada disisi pada waktu kita memerlukannya.
dia mendengar luahan perasaan kita, segala rasa kecewa dan ketakutan.
harapan dan impian juga kita luahkan.
dia memberi jalan sebagai laluan penyelesaian masalah.
selalunya kita terlalu asyik menceritakan tetang diri kita hingga
kadang-kadang kita terlupa sahabat kita juga ada cerita yang ingin dikongsi bersama kita.
pernahkah kita memberi dia peluang untuk menceritakan tentang rasa bimbangnya, rasa takutnya?
pernahkah kita menenangkan dia sebagaimana dia pernah menyabarkan kita?
ikhlaskah kita mendengar tentang kejayaan dan berita gembiranya?

terima kasih sahabat ku kerana sentiasa berada disisi ku
maafkan aku andai aku terlupa untuk menjaga perasaan mu..

DONT WORRY~

Masa aku balik dari Singapore menaiki keretapi adalah tiga orang yang duduk
bersama, dua didepan aku satu kat sebelah. Yang kat depan aku ni, orang
American dan disebelahnya orang Cuba. Sebelah aku pulak orang
Bangladesh. Dalam perjalanan tu kami pun berborak-boraklah pasal negara
sendiri...borak punya borak, tiba-tiba si American ni pun keluarkan duit
dollar dia lalu dibakarnya, dikeluarkannya sebatang rokok lalu dibakarnya
rokok itu dengan duit tadi, lepas tu dibuangnya duit itu keluar.
Terkejutlah semua melihat kelakuan Mat salleh tu tadi... bertanyalah si
orang Cuba tadi "Why you do that for?". Dengan selamba mat salleh tu
menjawab "Don't worry, I got a lot american dollar in my country".

Tercengganglah masing-masing. Belum habis tercenggang..si Cuba ni pun
tiba-tiba mengeluarkan sebatang curut (curut Cuba adalah antara yang
termahal didunia) lalu dinyalakannya. Belum sempat beberapa sedut..terus dia
membuangnya keluar tingkap..."Why you do that for" kata american
tadi... "Don't worry, i got a lot cigar in my country".

Terkejutlah aku dibuatnya. Masa tu aku tengok Bangladesh tu tengah pikir
apa nak dibuat pulak. Masa dia tengah fikir. Aku pun apa lagi... tangkap
Bangla tu terus aku campak ke luar tingkap....belum sempat dia orang tanya
lagi aku pun cakap lah...,
"DON'T WORRY, I GOT A LOT BANGLADESHIS IN MY COUNTRY"

Kahwin Terlarang.. Hehehe Jangan Nda Awas tu :P

Suzy menyampaikan hasrat hatinya kepada bapanya untuk berkahwin dengan Robert, Jejaka pilihannya yang juga adalah jiran dan teman sepermainannya sejak kecil lagi.

Suzy: Ayah, Robert melamar saya. Kami mahu berkahwin.
Ayah: Apa? Tidak boleh! Kamu boleh berkahwin dengan sesiapa saja kecuali Robert.
Suzy: Tapi mengapa?
Ayah: (Separuh berbisik) Kerana Robert sebenarnya adalah abangmu. Tapi, jangan beritahu ibumu ye!
Terkejut dengan jawapan itu, suzy pergi pula kepada ibunya.
Suzy: Ibu, Ayah melarang saya berkahwin dengan Robert.
Ibu: Tak usah dengar cakap ayah kamu tu. Kamu boleh kahwin dengan sesiapa yang kamu suka termasuk Robert.
Suzi: Tapi kata ayah, Robert itu abang saya. Adik beradik kan tak boleh kahwin.
Ibu: (Separuh berbisik) Hmmm.... Ayah kamu pun tak tahu kamu bukan anaknya.
Suzy: Ha!!??!!

Pengalaman Kali Pertama..

Malam itu bulan mengambang penuh
Sejuk dan sunyi
Seolah-olah merestui apa yang akan ku lakukan
Namun jantungku berdebar kencang

Aku tidak tahu bagaimana hendak memulakannya


Sejak awal malam lagi aku sudah mula risau
Pengalaman yang ada cuma dari cerita orang saja
Dialah yang pertama bagiku

Malam sudah hampir subuh
Aku masih terpaku lagi
Dapat kurasa kehangatan badannya di sisiku
Orang lain semua masih tidur
Kata orang inilah masa yang paling sesuai
Sebelum subuh
Sebelum matahari terbit

Ahhhhhhhhh!!
Aku lelaki
Aku mesti boleh melakukannya
Mesti mesti mesti
Ku beranikan diri
Ku pandang saja
Dia diam saja
Ku renung matanya
Dia masih diam
Aku tahu dia menunggu aku
Akulah yang mesti melakukan
Mesti mesti mesti

Denyutan jantungku bertambah kencang
Kuberanikan diri lagi
Ku pegang kepalanya
Dia masih diam
Perlahan, ku raba belakangnya
Oh! Dia bergerak
Mungkin geli
Denyutan jantungku tidak terkira lagi

Ku pandang punggungnya yang bulat
?besar? terlintas di fikiranku
gatal di hatiku makin menjadi
ku pegang punggungnya yang pejal
ku dengar deru nafasnya
jantungku hampir meletup kurasa
geramku tidak tertahan lagi
kini aku sudah nekad
ku pegang susunya
ohhhh! Alangkah lembutnya
alangkah halus kulitnya
ku ramas perlahan
dia menoleh!!
Hampir pengsan ku rasa
Namun aku tahu aku sudah bersedia
Dia tahu aku akan?..
Aku terus duduk
Aku sudah tidak malu lagi
Aku sudah tidak takut lagi
Aku kangkangkan kedua kakinya
Ku letakkan kedua tanganku pada susunya
Besar dan penuh
Ku ramas pelahan
Lagi dan lagi
Kini aku sudah tahu
Kini aku sudah rasa
Bagaimana seronoknya
Memerah susu lembu...

Papa dan Mama..

Di suatu pagi, seorang anak lelaki keluar dari biliknya dan bertanya pada neneknya:
"Nenek, mana Papa dan Mama?"
"Mereka masih di dalam bilik..." neneknya menjawab.
Anak itu tertawa kemudian sarapan sendirian lalu pergi sekolah. Ketika pulang.. anak lelaki bertanya lagi pada neneknya:

"Dimana Papa dan Mama?"
"Mereka masih di dalam bilik" neneknya kembali menjawab.
Anak itu tertawa geli, lalu menghabiskan makan tengaharinya dan pergi bermain. Malam harinya barulah anak lelaki tadi pulang untuk makan malam. Sebelum makan, si anak itu bertanya lagi pada neneknya:
"Di mana Papa dan Mama?"
"Masih di dalam bilik" jawab nenek.
Anak itu tertawa geli.
"Kenapa dari tadi aku perhatikan engkau ketawa saja?!" tanya neneknya dengan nada tinggi.
Si anak menjawab,
"Semalam Papa masuk ke bilik saya untuk meminta gel pelembab kulit, tapi saya bagi gam Super Glue..."

Antara CINTA dan KAWAN.

Satu hari CINTA & KAWAN berjalan dalam kampong…..
Tiba-Tiba CINTA terjatuh dalam telaga..kenapa???
Kerana CINTA itu buta.......

Lalu KAWAN pun ikut terjun dalam telaga..kenapa???
Kerana..KAWAN akan buat apa sahaja demi CINTA!!
Didalam telaga CINTA hilang..kenapa???

Kerana…CINTA itu halus,
mudah hilang kalau tak dijaga
Sukar dicari apatah lagi dalam telaga yang gelap

Sedangkan KAWAN masih lagi tercari-cari
dimana CINTA & terus menunggu..kenapa???
Kerana…KAWAN itu sejati .....dan
akan kekal sebagai KAWAN yang setia..kan??

so, hargai lah KAWAN kita selagi kita terasa dia BERERTI….
Walaupun kita punya couple, teman still paling setia…
Walau kita punya harta banyak, teman stil paling berharga…

Apa Dia Cinta???

Assalammualaikum dan salam perkenalan kepada para pembaca yang budiman.

Cinta..

Apa itu cinta yang sebenarnya?

Kepada siapa kita harus mencintai?

Kenapa dengan cinta boleh membuat seseorang itu hilang pertimbangan diri. Sehingga sanggup untuk membunuh diri, membunuh bekas kekasihnya kerana tidak dapat terima hakikat yang bekas kekasihnya itu sudah mempunyai kekasih lain dan sebagainya..

Saudara/saudari.

” Kita tidak boleh mencintai orang lain sebelum kita mencintai diri sendiri, dan kita tidak boleh mencintai diri sendiri sebelum kita mencintai Allah”.

Fahami kata-kata di atas.

Dalam percintaan, seringkali kita mendengar kekasih kita ada mengatakan ‘abang tak sanggup tengok sayang dengan lelaki lain @ ayang x sanggup tengok abang ada perempuan lain’ ‘cinta dan kasih abang hanya untuk ayang sorang’ ‘kalo abang x percaya dengan cinta syg, bagitaula dengan cara apa baru ayang boleh buktikan cinta ayang pada abg. Ayang sanggup serahkan segalanya untuk abg’

‘Na’uzubillah min zalik’

Saudara/saudari.

Siapa yang meniupkan roh didalam jasad yang tidak bernyawa? Siapa yang memberi rezeki di dunia ini? siapa yang memberi kenikmatan hidup pada kita? Allah lah yang memberi semuanya itu pada kita. Kenapa kita tidak bersyukur padanya. Kenapa kita berlebih-lebih mencintai orang lain sedangkan segala kenikmatan, rezeki yang melimpah ruah itu datangnya dari ALLAH. Kenapa kita tidak boleh mencintai ALLAH lebih daripada kita mencintai pasangan kita. Ingatlah… Cinta pada bunga,bunga akan layu…Cinta pada manusia, manusia akan mati tetapi cinta pada ALLAH itulah Cinta yang abadi..

Saudara/saudari.

” Mengapa mengharap teman secantik Balqis jika diri x seindah sulaiman, Mengapa mengharap teman setampan Yusuf kalo kasih x setulus Zulaikha, Tak perlu diri menjadi seteguh Ibrahim jika diri x sekuat Hajar, Mengapa didambakan teman hidup seistimewa Khadijah jika diri x sesempurna Rasullullah”

Dalam mencari pasangan, biarlah berpadan. Salah satu punca terjadinya perpisahan adalah kerana tidak sepadan. Bukan dari segi rupa sahaja, hatta dari segi perangainya pun biarlah berpadan. Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik. Kebanyakan orang, nak kan pasangan yang terbaik untuk mereka. Baik dari segi rupa dan perangainya. Persoalannya, kita ni macam mana? Kita nak kan yang baik, kita ni baik ke? Kita nak kan yang cantik, kita ni lawa ke? Pokoknya, kalo kita nak kan yang terbaik dari pasangan kita, kita jadilah yang terbaik dulu. Memang orang kata, jodoh itu di tangan tuhan. So nak wat apa pening2 pk kan soal jodoh. Tapi bila dorang kecewa, dorang pk kan jgk soal jodoh. Dalam konteks ini, jangan kita serahkan bulat2 ataupun menyalahkan ALLAH dalam sesuatu perkara buruk terjadi. Bila cerai je kita cakap takdir ALLAH, bila sesuatu perkara buruk terjadi kita cakap ini dah ditakdirkan. Tiada satu pun yang ALLAH ciptakan itu perkara yang sia-sia. Kenapa bila cerai ALLAH yang disalahkan, kaji dulu diri sendiri kenapa perkara macam tu terjadi. Pasti ada sebabnya..

”Kadangkala Allah sembunyikan matahari, Dia datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan tertanya-tanya, kemana menghilangnya sinar. Rupa-rupanya Allah nak hadiahkan kita pelangi.” Setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya. Carilah rahsia itu dan kamu akan jumpa jawapannya.

Saudara/saudari.

Bila kita kecewa, janganlah kita mencari perkara lain selain dari ALLAH. Dekatkanlah diri dengan ALLAH kerana selangkah kita rapat padanya, seribu langkah dia rapat dengan kita.

”Bila engkau memandang segalanya dari tuhanmu, yang menciptakan segalanya, yang menimpakan ujian ke atas mu, yang menjadikan sakitnya hatimu, yang membuatkan keinginanmu terhalang, serta menyusahkan hidupmu…..

Pasti akan damailah hatimu, kerana masakan ALLAH sengaja mentakdirkan segalanya untuk sesuatu yang sia-sia…

Bukan ALLAH tidak tahu deritanya hatimu, retaknya hatimu, tapi mungkin itulah yang DIA mahu kerana…DIA tahu hati yang sebeginilah yang selalunya lebihlunak dan mudah untuk dekat dan akrab denganNya…”