Ingatlah tidak ada arang batu yang menjadi intan tanpa melalui tekanan demi tekanan. Hidup yang melalui kesukaran dan dugaan adalah untuk menjadikan kita lebih kuat dan lebih memahami orang lain. Cuma hati yang pernah dilapah yang boleh merasa besarnya erti kasih dan sayang sesama manusia.

Friday, 12 August 2011

KISAH NABI SULAIMAN DENGAN SEORANG PEMUDA YANG BERBAKTI KEPADA IBU DAN BAPANYA.


Nabi Sulaiman adalah anak kepada Nabi Daud a.s Sejak kecil lagi Nabi Sulaiman sudah pandai memberi pendapat yang adil dalam satu-satu hal.Dalam al_Quran pada ayat 78 hingga ke ayat 82 ada menyebut tentang kelebihan Nabi Sulaiman.Pada suatu hari Nabi Daud bersama anaknya Nabi Sulaiman sedang duduk di serambi mahligainya, kemudian datang seorang petani membuat pengaduan bahawa tanam-tanamannya telah dimusnahkan kambing seorang gembala, setelah Nabi Daud meneliti dengan teliti akan keputusan yang hendak dibuatnya, maka ia pun memberitahu petani tersebut katanya:"Orang yang mengembala kambing itu hendaklah memberikan kambing tersebut kepada kamu sebagai gantirugi".Apabila Nabi Sulaiman mendengar keputusan bapanya, maka Nabi Sulaiman berkata:"Hukuman yang dibuat oleh ayahanda adalah kurang tepat." Nabi Daud berkata:"Kalau kurang tepat apakah hukuman yang lebih baik dari ini?".

Nabi Sulaiman yang baru berusaha 11 tahun pun berkata:"Yang baiknya pada pendapat anakanda ialah, pengembala kambing hendaklah memberikan kambingnya kepada petani ini buat sementara waktu saja, dengan ini petani dapat mengambil susu dan bulunya, dan dalam pada itu pengembala kambing itu hendaklah memperbaiki semula tanaman petani ini.Setelah tanaman itu kembali seperti asalnya, maka petani ini hendaklah memulangkan semula kambing tersebut kepada tuannya."Kagum Nabi Daud mendengar kata-kata yang diucapkan oleh anaknya yang masih mentah itu, maka ia pun berkata:"Hukuman anakanda itu lebih baik dan adil."

Allah swt. Telah meganugerahkan buah fikiran yang baik kepada Nabi Sulaiman dan Allah swt. Juga telah memudahkan angin untuk berkhidmat kepada Nabi Sulaiman a.s. Menurut riwayat, ahli tafsir mengatakan Nabi Sulaiman menggunakan angin untuk menuju ke suatu tempat, seperti mengguna kapalterbang di masa sekarang.Ia duduk diatas tikarnya atau kursinya, lalu angin menerbangkannya ke negeri yang dikehendakinya. Selain daripada itu Allah swt. Juga telah menundukkan syaitan-syaitan kepada Nabi Sulaiman sebagai kuli untuk menyelam ke dalam laut untuk mengambil mutiara-mutiara dan begitu juga untuk membuat kerja-kerja lain, seperti membuat kota, mahligai dan sebagainya.

Setelah wafatnya Nabi Daud, Nabi Sulaiman membesarkan kerajaan dibawah pimpinannya. Pada suatu hari Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan bersama rombongannya yang terdiri dari Manusia dan Jin, Nabi Sulaiman mempunyai banyak mukjizat, tujuan Nabi Sulaiman mengaturkan perjalanan ini ialah untuk mengembara ke tepi laut dan untuk mengetahui kebesaran Allah swt.

Setelah sampai ditepi laut, tiba-tiba Nabi Sulaiman terpandang kedalam laut sesuatu benda yang menakjubkan.Ia memerintahkan pada Jin Iprit:"Wahai Ifrit, cuba kamu lihat kedalam laut, ada suatu benda yang menakjubkan aku, oleh itu kamu bawakan ia ke mari!".Jin Ifrit tidak banyak bercakap sebab ia takut akan murka Nabi Sulaiman maka ia pun turun ke laut, setelah Jin Ifrit menyelam begitu dalam ke dalam laut ia pon kembali dengan tangan kosong sambil berkata:"Tuanku, hamba telah menyelam sampai begitu dalam ke dalam laut, tapi hamba tidak berjumpa dengan barang yang tuanku katakan."

Kemudian Nabi Sulaiman menyuruh Jin yang lain menyelam ke dalam laut untuk mendapatkan benda ajaib yang dikatakan oleh Nabi Sulaiman, tapi malangnya Jin yang ditugaskan itu pun gagal mendapatkan benda tersebut.Setelah mendapatkan penjelasan dari jin-jin tersebut maka Nabi Sulaiman pun berkata kepada Ashif bin Barkhiya yakni orang yang mendapat ilmu terus dari Allah swt." Sekarang aku perintahkan kepadamu, pergilah kamu ke dalam laut dan bawakan benda ajaib yang kukatakan" Ashif bin Barkhiya pun menyelam kedalam laut, apabila ia sampai pada dasar laut maka ia pun terpandang suatu benda yang berupa Kubah yang diperbuat dari kapur putih dan mempunyai pintu, lalu ia berkata didalam hatinya:" Wah, benda apakah ini, bersinar-sinar pula, aku mesti mengeluarkan dengan segera," Ashif ialah seorang manusia yang mempunyai kekuatan yang luar biasa.

Ashif dapat membawa benda tersebut naik keatas dan mempersembahkan kepada Nabi Sulaiman, apabila Nabi Sulaiman melihat akan benda tersebut ia pun berkata:"Wah, alangkah indahnya benda ini, tapi mengapakah aku tidak dapat melihat isi kandungan benda ini, padahal Allah swt. Telah memberi aku mukjizat yang mana pengelihatanku dapat menembusi segala sesuatu."

Kemudian Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah swt. Supaya ia dapat melihat isi dalam benda yang berbentuk Kubah tersebut. Doa Nabi Sulaiman pun diperkenankan oleh Allah swt. Dan terbukalah Kubah tersebut.Apabila Kubah tersebut terbuka maka terlihatlah oleh Nabi Sulaiman seorang pemuda yang sedang sujud dan bertasbih memuji-muji Allah swt. Lalu Nabi Sulaiman berkata:" Maha Suci Allah lagi Maha Besar."Mendengar seruan Nabi Sulaiman maka pemuda itu pun bangun dari sujud lalu memberi salam.

Nabi Sulaiman memulakan pertanyaan kepada pemuda tersebut:"Siapakah kamu wahai pemuda! Adakah kamu Malaikat, Jin atau Manusia."Jawab pemuda itu:" Aku hanyalah seorang manusia biasa." Nabi Sulaiman bertanyakan lagi:"Apakah yang membuat engkau memperolehi kemuliaan sedemikian rupa, apakah amal yang pernah kamu lakukan sehingga Allah swt. Menurunkan rahmat dan berkah yang tak ternilai ini kepada kamu?.Berkatalah pemuda itu:" Saya berbakti kepada kedua ayah dan ibuku". Nabi Sulaiman bertanya lagi:" Bagaimanakah kamu berbakti kepada kedua orang tuamu?" Berkata pemuda tersebut:" Saya memelihara mereka berdua sehingga lanjut usia mereka."

Akhirnya pemuda tersebut pun menceritakan perihalnya, kata pemuda tersebut:" Kedua ayah dan ibuku adalah orang yang salih, mereka sangat takut dan sangat taat kepada Allah swt. Sejak masih kecil hingga dewasa mereka melihara saya dengan baik sekali, mereka juga mendoakan saya, agar saya menjadi orang yang salih.Bapa saya meninggal dunia dalam usia yang lanjut dalam peliharaan saya dan yang tinggal ialah ibu yang sudah tua, sangat lemah dan sakit serta matanya buta dan kakinya lumpuh. Sayalah satu-satunya orang yang merawat dan menguruskan keperluannya, saya selalu mengangkatnya untuk mandi dan saya yang memandikannya."

Berkata pemuda itu lagi:" Segala urusan makan dan minumnya saya uruskan dan sayalah yang menyuapkan makanannya, sebagaimana ia menyuapkan saya di waktu saya kecil. Saya selalu memohon kepada Allah swt. Dan ibu saya juga selalu berdoa supaya saya dikurniakan ketenangan dan kepuasan dalam hidup saya serta memberikan kepada saya setelah, wafatnya sebuah tempat yang bukan didunia atau pun dilangit.Setelah ibu saya wafat, saya berputar-putar ditepi laut ini, tiba-tiba saya lihat ada suatu Kubah dari mutiara. Saya mendekati Kubah tersebut, ia pintu Kubah terbuka. Apabila saya masuk kedalam, pintu Kubah ini tertutup, maka tidaklah saya ketahui samaada saya berada di bumi atau di langit."

Nabi Sulaiman bertanya lagi:" Kamu hidup di zaman mana?. Pemuda itu menjawab:" Saya hidup di zaman Nabi Ibrahim a.s. " Nabi Sulaiman mengira umur pemuda itu tersebut, dalam kiraannya umur pemuda itu telah mencapai 1.4000 tahun, tetapi tidak ada satu pun uban pada rambutnya. Nabi Sulaiman bertanya pemuda itu:"Apakah tuan merasakan nikmat Allah swt.? Bagaimana Allah swt.memberikan rezeki pada mu dalam Kubah ini?. Pemuda itu berkata: "Setelah saya berada dalam Kubah ini , maka tahulah saya bahawa Allah swt. Telah menciptakan syurga khusus untuk saya didalam Kubah ini." Nabi Sulaiman bertanya pemuda itu lagi untuk melihat syurga yang dikatakan oleh pemuda tersebut:" Tunjukkanlah kepadaku bagaimanakah keadaan syurgamu itu.". Pemuda itu berdoa kepada Allah swt. Lalu suasana dalam Kubah itu yang gelap tiba-tiba bertukar menjadi terang-benderang. Terkejut Nabi Sulaiman sambil berkata:"Maha Suci Allah seruan sekalian alam."

Suatu pemandangan yang tiada didunia ini terpampang di hadapan Nabi Sulaiman dan rombongannya, dimana terdapat pokok-pokok, kebun yang indah, kolam air susu, madu dan suara-suara yang merdu. Melihat akan hal ini maka Nabi Sulaiman pun berkata:" Wahai pemuda, ini syurga, demi Allah sesungguhnya kamu telah mendapat kurnia Allah swt. Yang tiada bandingannya". Maka berkata pemuda tersebut:"Memang benar, ini syuarga saya untuk didunia ini, sebagai ganjaran dari Allah swt. Terhadap amal bakti yang saya buat. Kalau saya lapar, saya makan bermacam-macam buah-buahan yang berbagai macam citarasanya, semua jenis makanan yang saya ingin akan tersedia , dan kalau saya haus akan tersedia pula bermacam-macam jenis minuman yang paling lazat."

Nabi Sulaiman bertanya lagi:"Bagaimana kamu dapat mengetahui siang atu malam". Jawab pemuda itu:" Apabila terbit fajar maka Kubah ini akan menjadi putih, ini menandakan hari telah siang, dan apabila matahari terbenam Kubah ini menjadi gelap, maka tandanya hari sudah gelap". Pemuda itu berkata lagi:"Cukuplah, sebab saat ini saya harus menghadap kepada Allah swt. Untuk solat dan zikir, bertasbih dan mensucikan dan memuji kebesarannya."Kemudian Nabi Sulaiman pun berkata:" Baiklah wahai pemuda, aku akan segera pergi ke tempat kamu ini."

Kemudian Nabi Sulaiman berserta dengan rombongannya pun keluar dari Kubah tersebut, maka pemuda itu pon berdoa kepada Allah swt. Lalu tertutuplah kembali Kubah tersebut.Nabi Sulaiman termenung sejenak memikirkan peristiwa yang dilihatnya sebentar tadi, dan ia pun mengarahkan Ashif bin Barkhiya supaya menghantarkan kembali Kubah tersebut ke tempat asalnya. Ashif terus membawa Kubah tersebut ke dalam laut dan meletakkan di tempat asalnya.

Setelah itu Nabi Sulaiman pun berkata kepada rombonganya:"Untuk pertama kalinya aku menjumpai tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah swt. Aku bersyukur kepada Allah swt. Dan semuga bertambah iman dalam sanubariku, dengan ini juga bertambah pula hikmah dan pel;ajaran yang dikurniakan oleh Allah swt. Terhadapku.Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan sesungguhnya aku bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan tiada daya dan kekuatan apa-apapun di dunia ini melainkan dengan kehendak Allah swt." Kemudian kembalilah Nabi Sulaiman bersama rombongannya menuju ke Istana kerajaannya.

Kasihlah kepada kedua ibu bapa kita sebagaimana kasihnya mereka kepada kita, hanya seorang ibu saja yang tahu betapa susah payahnya ia mengandong selama 9 bulan, dan setelah lahir anak itu, kiranya ia sakit hanya ibu dan bapalah yang tahu akan sedihnya mereka kepada anak mereka itu. Apa sumbangan yang harus kita buat terhadap orang yang menjaga kita. Dalam al-Quran Allah swt. Berulang-ulang kali memberitahu kita, supaya kita taat kepada kedua orang tua kita, layanilah dan hormatilah mereka dan jangan sampai mereka marah kepada kita, sebab doa merekalah yang paling mujarab di sisi Allah swt.

SEKIAN
 
Source: google.com 

No comments:

Post a Comment