Ingatlah tidak ada arang batu yang menjadi intan tanpa melalui tekanan demi tekanan. Hidup yang melalui kesukaran dan dugaan adalah untuk menjadikan kita lebih kuat dan lebih memahami orang lain. Cuma hati yang pernah dilapah yang boleh merasa besarnya erti kasih dan sayang sesama manusia.

Sunday, 11 July 2010

Kenali Kelebihan Kita

Seorang pengangkut air di Cina menggunakan dua ember yang masing-masing digantungkan di ujung sebuah gander yang dipikul di punggungny. Salah satu embernya bocor sementara yang lain tidak.

Di akhir sebuah perjalan panjang dari suangai menuju rumah, ember yang tidak bocor selalu penuh dengan air, sementara yang bocor hanya menyisakan separuhnya. Kegiatan ini berjalan setiap hari selama dua tahun. Si pemikul hanya mengangkut satu setngah ember air ke rumahnya. Tentu saja, ember yang tidak bocor bangga dengan prestasinya. Namun, ember bocor yang malang malu dengan kekurangannya dan juga menderita karena ia hanya sanggup mengangkut setengah ember air.

Setelah dua tahun berlalu dengan kegagalan, suatu hari si ember yang bocor berbicara kepada pengangkut air di tepi sungai. “ Aku malu pda diri sendiri karena lubang pada tubuhku ini menyebabkan air bocor disepanjang perjalan pulang menuju rumahmu.”

Pengangkut air menjawab, “ Apakah kamu memperhatikan ada bunga-bunga disisi jalanmu dan bukan di sisi jalan ember temanmu? Itu karena aku menyadari kekuranganmu, jadi aku mananam benih bunga di sisi jalan yang akan kamu lewati. Dan setiap kali kita berjalan pulang, kamu menyirami bunga-bunga itu. Selama dua tahun aku bias memetik bunga-bunga yang cantik untuk menghias meja. Jika kamu tidak seperti apa adanya kamu maka tak akan ada keelekon yang menyemarakan rumah ini.”

Kita masing-masing memiliki kekurangan yang unik, dan inilah yang membuat hidup kita semua menjadi begitu menarik dan penuh manfaat. Anda hanya harus menerima diri anda apa adanya dan menerima orang lain apa adanya. Usahakan selalu melihat sisi baik masing-masing orang.

No comments:

Post a Comment